Dari Semarang ia kemudian ditarik ke Jakarta menjadi Staf Angkatan Darat, kemudian ke Kementerian Pertahanan.
Setelah pemberontakan PRRI/Permesta
padam, ia diangkat menjadi Deputy Kepala Staf Angkatan Darat untuk wilayah Sumatra yang bermarkas di Medan.
Jenderal ini terbunuh di Lubang Buaya dalam usia 45 tahun dan jenazahnya kemudian dikuburkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan upacara militer.
Dia adalah Letnan Jenderal Suprapto yang lahir di wilayah Purwokerto, Jawa Tengah, pada 20 Juni 1920.
Jenderal Suprapto diberikan gelar Pahlawan Revolusi dengan dasar penetapan yakni Keppres No. 111/KOTI/1965 dan ditetapkan pada 5 Oktober 1965.***
Sumber: buku Ensiklopedia Pahlawan Nasional (2015) karya Kuncoro Hadi dan Sustianingsih