PORTAL MAJALENGKA - Soeprapto saat kejadian berdarah yang dilakukan PKI di Madiun masih mengenyam bangku SMP.
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Madiun adalah tempat Soeprapto belajar dan menjadi markas utama TRIP yang kemudian menjadi salah satu markas utama penolak gerakan PKI.
Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) kala itu sempat diserang dan dilucuti PKI seperti halnya markas tentara lainnya di Madiun.
Baca Juga: WOW! Ranking FIFA Timnas Indonesia Naik Usai Kembali Kalahkan Curacao
Dilansir dari buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015:107), Soeprapto sebagai salah satu pimpinan TRIP sempat ditahan, disiksa, dan diberondong peluru oleh PKI.
24 September 1948, TRIP melakukan aksi demonstrasi dengan menyebar pamflet anti Muso dengan PKI-nya serta menggerakkan sekitar 6000 pelajar.
Dengan banyaknya relawan pelajar yang menyebarkan pamflet, maka seluruh penjuru Madiun sudah dipenuhi kertas-kertas tersebut.
Baca Juga: Kemenag Luncurkan Logo Hari Santri Nasional 2022, Download di Sini
Begitu juga dengan wilayah Magetan, Soeprapto dan kawan-kawannya mengajak semua orang terutama pelajar untuk ikut menyuarakan anti Muso dan PKI.