PORTAL MAJALENGKA - Gerakan 30 September atau G30S PKI 1965 merupakan peristiwa kelam yang masih diingat masyarakat Indonesia sampai saat ini.
Peristiwa G30S PKI 1965 tersebut setidaknya telah merenggut nyawa 6 jenderal dan 1 orang perwira pertama militer Indonesia oleh kekejaman PKI.
Peristiwa G30S PKI 1965 disinyalir merupakan pemberontakan yang dilakukan PKI karena menuntut adanya Angkatan Kelima.
Baca Juga: Sekilas tentang TRIP di Madiun yang Anti PKI Berujung Berondongan Peluru terhadap 7 Anggotanya
Para jenderal yang menjadi korban merupakan orang-orang yang tidak menyukai adanya PKI beserta pahamnya yang akan membuat Angkatan Kelima.
Dilansir dari buku Ensiklopedia Pahlawan Nasional (2015:123), salah satu jenderal yang menjadi korban G30S PKI merupakan seorang pemikir dan jenius.
Dia seorang yang memiliki kecerdasan tinggi dan menguasai 3 bahasa asing yakni Belanda, Inggris, serta Jerman.
Baca Juga: Link Tes Usia Mental, Coba Cari Tau Tingkat Kematangan Kalian
Dengan adanya kemampuan tersebut, ia pernah ditunjuk sebagai sekretaris delegasi militer Indonesia dalam perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB).