"Goa Sunyaragi bukan milik pribadi Sultan dan keluarganya, namun milik masyarakat Indonesia khususnya warga Cirebon yang pengelolaannya memang disetujui oleh Keraton Kasepuhan," ujar Eko Ardi.
Adapun saat ini, Taman Air Goa Sunyaragi juga masih tertutup untuk kegiatan wisata. Karena masih dalam kondisi PPKM di wilayah Kota Cirebon.
Baca Juga: Riwayat Azan Pitu Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon yang Tak Ada di Tempat Lain
Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi juga, menurut Eko, tidak merasa terganggu dengan dinamika kepemimpinan di internal Keraton Kasepuhan.
"Goa Sunyaragi sudah hampir dua bulan ini tutup dan tidak menerima kunjungan. Kami akan kembali membuka menunggu keputusan pemerintah," tutup Eko.
Sementara Wakil Direktur BP TAGS, R Chaidir Susilaningrat meminta agar persoalan di Keraton Kasepuhan dapat diselesaikan secara baik dan bermartabat.
Baca Juga: Republik Indonesia Diminta Tidak Ikut Campur Kisruh Kasepuhan
"Jangan sampai konflik yang ada menjadikan wibawa dan kehormatan keraton tergerus," ujar R Chaidir.
Chaidir juga meminta pemerintah daerah dan pusat ikut menyelesaikan guna memberikan solusi terbaik.
"Pemerintah harus ikut (menyelesaikan), sebagai pemegang otoritas dalam sistem hukum dan kekuasaan di negara Republik Indonesia," pungkasnya.***