Grebeg Kue Apem dan Tradisi Rebo Wekasan Warga Majalengka di Bulan Safar

- 14 Oktober 2020, 09:57 WIB
 Warga kampung Kaputren desa Putridalem kecamatan Jatitujuh sedang membuat Apem. Apem merupakan tradisi rutin Rebo Wekasan di Bulan Safar.
Warga kampung Kaputren desa Putridalem kecamatan Jatitujuh sedang membuat Apem. Apem merupakan tradisi rutin Rebo Wekasan di Bulan Safar. /Portal Majalengka/Pikiran Rakyat/Andra Adyatama

PORTAL MAJALENGKA - Masyarakat dusun Kaputren Desa Putridalem Kecamatan Jatitujuh Majalengka menggelar gerebek kue apem dan pasar budaya.

Acara tradisi warga tersebut berlangsung di alun-alun dusun tersebut, Rabu 14 Oktober 2020.

Tokoh masyarakat setempat Amien Halimi mengatakan masyarakat membuat kue secara serentak di masing-masing blok.

Baca Juga: Ukur Bayi Dengan Kue Apem dan Tradisi Rebo Wekasan di Bulan Safar masih Lestari di Majalengka

Hal itu menjadi salah satu upaya melestarikan tradisi adat Rebo Wekasan (Rabu terakhir di bulan Safar) serta mengangkat budaya yang hampir punah.

“Warga setiap blok mengirimkan kue apem ke masyarakat yang berada di sekitar,” jelas Amien.

Gerebek serta pasar budaya kue apem juga sebagai salah satu ciri khas budaya gotong royong dan saling membantu antarwarga, yang sampai saat ini masih tertanam di masyarakat.

Baca Juga: Bukan 1.035 Halaman, Azis : Draf UU Cipta Kerja 812 Halaman

Pengolahan dan proses pembuatan adonan untuk kue tersebut dilakukan di rumah warga.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah