PORTAL MAJALENGKA -- Ada yang tidak dapat ditemukan di masjid lain, kecuali Masjid Sang Cipta Rasa. Masjid peninggalan Sunan Gunung Jati di kompleks Keraton Kasepuhan, Cirebon, itu terdapat Azan Pitu.
Setiap Sholat Jumat di Masjid Sang Cipta Rasa sebanyak tujuh muazin secara bersama-sama mengumandangkan tanda masuk waktu sholat. Azan yang dilakukan oleh tujuh muazin itulah yang disebut Azan Pitu.
Dalam bahasa Cirebon, tujuh disebut pitu. Karena itu istilah Azan Pitu di Masjid Sang Cipta Rasa merujuk pada azan yang dilakukan oleh tujuh orang secara bersamaan.
Baca Juga: Ayat Kursi dan Keutamaan Membaca Surat Al Baqarah
Azan Pitu dilakukan pada azan pertama. Setelah jamaah melaksanakan sholat sunnah.
Barulah dikumandangkan azan kedua yang dilakukan hanya oleh seorang muazin. Setelah itu barulah khatib naik mimbar untuk melakukan khutbah.
Agak sulit menuliskan riwayat Azan Pitu yang sangat terkenal itu. Pasalnya terdapat sejumlah versi. Tidak jarang antara versi yang satu berselisih dengan versi lain.
Baca Juga: Ayat Kursi dan Beberapa Bacaan yang Diajarkan Rasulullah untuk Perempuan Hendak Melahirkan
Namun dari semua versi, sama menuturkan bahwa riwayat Azan Pitu berhubungan erat dengan tokoh bernama Menjangan Wulung yang menolak syiar Islam oleh Sunan Gunung Jati di daerah Cirebon dan sekitarnya.