Pada versi yang dituliskan Antara, Azan Pitu merupakan gagasan istri Sunan Gunung Jati yang juga puteri Tumenggung Cakrabuana, yakni Nyi Mas Pakung Wati.
Jabatan Tumenggung bergelar Cakrabuana diberikan sang ayah yang menjadi raja di kerajaan yang kemudian dikenal sebagai Siliwangi.
Baca Juga: Menghadiahkan Pahala Kurban ke Orang Lain, Begini Hukumnya
Saat masih pemuda, Tumenggung Cakrabuana disebut Raden Walang Sungsang. Setelah naik haji mendapat sebutan Abdullah Iman atau Ki Somadullah.
Versi Antara mendasarkan pada penuturan seorang muazin Azan Pitu yang juga pengurus DKM Masjid Agung Sang Cipta Rasa di tahun 2019, Moh Ismail.
Dalam wawancara dengan Antara itulah Ismail menceritakan siasat Nyi Mas Pakung Wati untuk menghadapi teror yang dilakukan Menjangan Wulung.
Baca Juga: 6 Amalan Sunnah yang Dianjurkan Nabi Muhammad Saw Sebelum Sholat Idul Adha
"Saat itu Masjid Agung Sang Cipta Rasa mendapat serangan dari Menjangan Wulu," kata Ismail, seperti ditulis Antara pada 2019.
Diceritakan, tokoh Menjangan Wulung tidak suka masyarakat berbondong-bondong mendatangi Masjid Sang Cipta Rasa untuk beribadah.
Masjid yang diperkaya dengan ornamen berasal dari keyakinan lama menyebabkan masyarakat tertarik mendatangi Masjid Agung Sang Cipta Rasa.