Riwayat Azan Pitu Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon yang Tak Ada di Tempat Lain

- 24 Juli 2021, 22:16 WIB
Azan Pitu yang dikumandangkan setiap Jumat di Masjid Sang Ciota Rasa menjadi tradisi yang sudah berlangsung sejak masa penyebaran Islam di Cirebon dan sekitarnya era Sunan Gunung Jati.
Azan Pitu yang dikumandangkan setiap Jumat di Masjid Sang Ciota Rasa menjadi tradisi yang sudah berlangsung sejak masa penyebaran Islam di Cirebon dan sekitarnya era Sunan Gunung Jati. /Antara

Pada versi yang dituliskan Antara, Azan Pitu merupakan gagasan istri Sunan Gunung Jati yang juga puteri Tumenggung Cakrabuana, yakni Nyi Mas Pakung Wati.

Jabatan Tumenggung bergelar Cakrabuana diberikan sang ayah yang menjadi raja di kerajaan yang kemudian dikenal sebagai Siliwangi.

Baca Juga: Menghadiahkan Pahala Kurban ke Orang Lain, Begini Hukumnya

Saat masih pemuda, Tumenggung Cakrabuana disebut Raden Walang Sungsang. Setelah naik haji mendapat sebutan Abdullah Iman atau Ki Somadullah.

Versi Antara mendasarkan pada penuturan seorang muazin Azan Pitu yang juga pengurus DKM Masjid Agung Sang Cipta Rasa di tahun 2019, Moh Ismail.

Dalam wawancara dengan Antara itulah Ismail menceritakan siasat Nyi Mas Pakung Wati untuk menghadapi teror yang dilakukan Menjangan Wulung.

Baca Juga: 6 Amalan Sunnah yang Dianjurkan Nabi Muhammad Saw Sebelum Sholat Idul Adha

"Saat itu Masjid Agung Sang Cipta Rasa mendapat serangan dari Menjangan Wulu," kata Ismail, seperti ditulis Antara pada 2019.

Diceritakan, tokoh Menjangan Wulung tidak suka masyarakat berbondong-bondong mendatangi Masjid Sang Cipta Rasa untuk beribadah.

Masjid yang diperkaya dengan ornamen berasal dari keyakinan lama menyebabkan masyarakat tertarik mendatangi Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x