Terkait Konflik di Keraton Kasepuhan, Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi Minta Pemerintah Turun Tangan

- 19 Agustus 2021, 19:32 WIB
Suasana Taman Air Goa Sunyaragi Cirebon saat dikunjungi wisatawan.
Suasana Taman Air Goa Sunyaragi Cirebon saat dikunjungi wisatawan. /Humas BP TAGS

PORTAL MAJALENGKA - Konflik yang berlangsung di internal Keraton Kasepuhan Cirebon hingga saat ini belum selesai. Konflik di Keraton Kasepuhan juga turut memengaruhi Objek Wisata Sejarah Taman Air Goa Sunyaragi.

Untuk diketahui, Objek Wisata Sejarah Taman Air Goa Sunyaragi merupakan bagian dari aset Keraton Kasepuhan Cirebon. Terkait pengelolaannya, diserahkan pada Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BP TAGS).

Karena itu Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BP TAGS) menyatakan sikap terkait kisruh di Keraton Kasepuhan Cirebon. Di mana, takhta Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon saat ini diperebutkan.

Baca Juga: Bersama GKR Hemas, Koordinator KITA Hadiri Jumenengan Sultan Sepuh ke 15 Keraton Kasepuhan Cirebon

Badan yang mengelola Objek Wisata Taman Air Goa Sunyaragi di Kelurahan Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, itu menyatakan menunggu keputusan resmi pemerintah terkait penyelesaiannya.

Menurut Kepala Bagian Humas BP TAGS, Eko Ardi Nugraha, saat ini pengelola dalam kondisi status quo. Pengelola meminta pemerintah daerah hingga pusat untuk turut campur menyelesaikan kisruh yang terjadi di Keraton Kasepuhan.

"Kami meminta Wali Kota Cirebon (Nashrudin Azis), Gubernur Jawa Barat (Ridwan Kamil) hingga Presiden (Joko Widodo) untuk turun tangan menyelesaikan konflik ini. Karena baik situs Goa Sunyaragi dan Keraton Kasepuhan merupakan aset bangsa Indonesia yang dilindungi undang-undang cagar budaya," ujar Eko Ardi.

Baca Juga: Uniknya Ronggeng Bugis, Seni Spionase Peninggalan Sunan Gunung Jati yang Bikin Ngakak

Menurut Eko Ardi, Taman Air Goa Sunyaragi merupakan aset sejarah milik warga Cirebon dan Pemerintah Indonesia. Sehingga pengelola tidak mau ikut campur dalam konflik yang sedang terjadi di Keraton Kasepuhan.

"Goa Sunyaragi bukan milik pribadi Sultan dan keluarganya, namun milik masyarakat Indonesia khususnya warga Cirebon yang pengelolaannya memang disetujui oleh Keraton Kasepuhan," ujar Eko Ardi.

Adapun saat ini, Taman Air Goa Sunyaragi juga masih tertutup untuk kegiatan wisata. Karena masih dalam kondisi PPKM di wilayah Kota Cirebon.

Baca Juga: Riwayat Azan Pitu Masjid Sang Cipta Rasa Cirebon yang Tak Ada di Tempat Lain

Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi juga, menurut Eko, tidak merasa terganggu dengan dinamika kepemimpinan di internal Keraton Kasepuhan.

"Goa Sunyaragi sudah hampir dua bulan ini tutup dan tidak menerima kunjungan. Kami akan kembali membuka menunggu keputusan pemerintah," tutup Eko.

Sementara Wakil Direktur BP TAGS, R Chaidir Susilaningrat meminta agar persoalan di Keraton Kasepuhan dapat diselesaikan secara baik dan bermartabat.

Baca Juga: Republik Indonesia Diminta Tidak Ikut Campur Kisruh Kasepuhan

"Jangan sampai konflik yang ada menjadikan wibawa dan kehormatan keraton tergerus," ujar R Chaidir.

Chaidir juga meminta pemerintah daerah dan pusat ikut menyelesaikan guna memberikan solusi terbaik.

"Pemerintah harus ikut (menyelesaikan), sebagai pemegang otoritas dalam sistem hukum dan kekuasaan di negara Republik Indonesia," pungkasnya.***

Editor: Husain Ali


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah