Sumur tersebut diuruk sampah, tanah, bebatuan, dan terakhir ditanami oleh pohon bambu.
Beberapa jam setelahnya, pemuda yang selamat dari pembantaian beserta ABRI, Pemuda Marhaen, Ansor dan Banser dari desa lain, beserta warga Muncar berkumpul dan merencanakan penyerbuan.
Baca Juga: Strategi Sunan Gunung Jati Sambut Tantangan Pangeran Welang Pemilik Pedang Curug Sewu
Tidak berselang lama, mereka menyerbu Desa Cemetuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi tempat korban dipendam.
Mereka menangkap Mangun Lehar, Supardi, Sutoyo, anggota BTI dan Gerwani.
Mereka dipaksa untuk menunjukkan letak mayat-mayat tersebut dipendam. Hingga akhirnya ditemukanlah bekas lubang yang sudah ditanami pohon bambu.
Lubang tersebut berada di pinggir sungai dan dinamakan Lubang Buaya layaknya sumur tempat memendam para Jenderal di Jakarta.
Untuk mengingat peristiwa tersebut, maka dibuatlah sebuah monumen bernama Pancasila Jaya di Desa Cluring.
Di depan monumen tersebut berdiri kokoh patung burung Garuda yang perkasa, dan dindingnya dibuat relief tentang kekejaman PKI.