Sejak Lidah Ashuri Dibelah PKI 1965, Dia Tak Fasih Lagi Mengaji

- 9 Oktober 2022, 07:30 WIB
Ilustrasi. Sejak Lidah Ashuri Dibelah PKI 1965, Dia Tak Fasih Lagi Mengaji
Ilustrasi. Sejak Lidah Ashuri Dibelah PKI 1965, Dia Tak Fasih Lagi Mengaji /Yuyun Datalamon/

PORTAL MAJALENGKA - Aksi PKI yang terbilang memakan banyak korban, tidak hanya terjadi di tahun 1948, melainkan terjadi juga di tahun 1965.

Masyarakat Indonesia mengenalnya dengan G30S PKI yang terjadi di bulan September.

Namun sebelum bahkan pasca G30S PKI, di beberapa daerah, aksi yang didalangi PKI terus berlanjut dan memakan korban, baik penganiayaan ataupun pembunuhan.

Baca Juga: Timnas Indonesia U16 vs Malaysia Kualifikasi Piala Asia U17 2023: Link Live Streaming dan Susunan Pemain

Dilansir dari buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015:157), seorang bernama Ashuri menjadi korban penganiayaan antek PKI.

Saat itu Ashuri merupakan pemuda berusia 18 tahun yang aktif di organisasi Pemuda Islam Indonesia (PII) cabang Solo.

Kantor PII Solo terletak di Kartopuran, dan kira-kira 50 meter, berdiri pula sebuah kantor milik PKI cabang Solo.

Baca Juga: Semalam Tugu Yogyakarta Dibanjiri Lautan Manusia, Saksikan Keseruan Wayang Jogja Night Carnival 2022

Kala itu Ashuri memang sedang aktif-aktifnya berorganisasi, sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktu di kantor tersebut.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x