Namun menurut pengakuan Kemal Idris, saat beliau menjalankan tugas di wilayah Wirosari, ia sempat melihat pemandangan yang sulit dilupakan sampai hari tuanya.
Kemal Idris menceritakan kekejaman ini sungguh terkutuk, bagaimana tidak? Beliau sampai tak bernafsu untuk menyantap makanan bila ingat bentuk korban.
Korban kekejaman PKI ini ada 3 orang saat menyisir wilayah Wirosari, terdiri dari mayat 2 orang perempuan dan 1 laki-laki.
Mereka terpampang layaknya orang-orangan sawah yang turut menakuti burung pemakan padi.
2 orang perempuan itu ditusuk oleh sebilah bambu dari kemaluan sampai tembus ke punggung bagian belakang.
Tak beda jauh dengan korban berjenis kelamin laki-laki tersebut, ditusuk melalui dubur dan tembus sampai ke perut kemudian mereka bertiga dipancangkan di tengah sawah.
Kemal Idris beserta pasukannya saat itu sampai menangis saat membayangkan korban melawan rasa sakit karena kejamnya penyiksaan yang diterima
korban tersebut.
Itulah kesaksian Kemal Idris, salah satu pasukan Siliwangi atas kekejian PKI pada korbannya tahun 1948 dan pada tahun 2010, Kemal Idris telah menghembuskan nafas terakhirnya.***