PORTAL MAJALENGKA - Pemberontakan PKI terhadap Indonesia membabi-buta pasca diproklamirkannya Republik Soviet Indonesia di Madiun pada 18 September 1948.
Karesidenan Madiun khususnya, yang terdiri dari Madiun, Magetan, Ponorogo, Pacitan, dan Ngawi di kemudian hari dikuasai oleh PKI.
Pesantren dibakar, kyai, dan santri dibunuh adalah hal yang dilakukan PKI. salah satu yang menjadi sasaran adalah Pesantren Gontor.
Dilansir dari buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015:115), Pesantren Gontor kala itu dipimpin oleh Kiai Ahmad Sahal dan Kiai Zarkasyi.
Baca Juga: Sekilas tentang Yel-yel PKI Berkaitan dengan Pesantren, Kyai, dan Santri
Pesantren Gontor telah terbukti melahirkan tokoh-tokoh Islam di Indonesia yang patut diperhitungkan.
Sebut saja di antaranya KH Idham Khalid, Din Syamsuddin, Emha Ainun Nadjib (Kiai Kanjeng), KH Hasyim Muzadi, Hidayat Nur Wahid, Nurcholish Madjid, Lukman Hakim Saifuddin, hingga Muhammad Maftuh Basyuni.
Kisah ini diceritakan oleh Jamal, santri asal Magelang yang saat itu bersedia mati bersama Kyai Sahal dan Kyai Zarkasyi pada saat PKI menyekap mereka.
Baca Juga: Timnas Indonesia U16 Cukur Habis Guam dengan Skor 14-0 pada Kualifikasi Piala Asia U17 2023