Suasana Pesantren Gontor saat PKI Menguasai Karesidenan Madiun September 1948

- 3 Oktober 2022, 23:32 WIB
Pondok Modern Darussalam Gontor. Suasana Pesantren Gontor saat PKI Menguasai Karesidenan Madiun September 1948
Pondok Modern Darussalam Gontor. Suasana Pesantren Gontor saat PKI Menguasai Karesidenan Madiun September 1948 /Instagram.com/@pondok.modern.gontor/

Pesantren Gontor kala itu menjadi tegang karena terdengar kabar setiap harinya telah terjadi pembunuhan oleh PKI terhadap kyai dan santri.

Saat september 1948, pesantren Gontor meliburkan kegiatan belajar-mengajar. Sehingga santri yang dekat rumahnya memilih untuk pulang. Sedangkan yang jauh memilih untuk tetap menjaga pesantren.

Kala itu Kyai Ahmad Sahal dan Kyai Zarkasyi setiap malam berunding dan mendiskusikan akan kemungkinan PKI menggempur pesantrennya.

Baca Juga: Babak Pertama Timnas Indonesia U16 vs Guam Kualifikasi Piala Asia U17 2023 Banjir Gol, Arkhan Kaka Quattrick

Mereka mengkhawatirkan keselamatan para santri yang oleh walinya telah mengamanatkan anak-anak tersebut menimba ilmu di sana.

Kala itu santri yang tersisa atau tidak pulang kampung halaman berjumlah 200 orang.

Karena aksi yang dibuat PKI pula, akhirnya para santri Gontor yang tidak pulang tidak mendapatkan kiriman bekal dari keluarganya.

Baca Juga: Viral Video Oknum TNI Tendang Suporter saat Tragedi Kanjuruhan, Netizen Colek Panglima Andika

Dengan keadaan yang mencekam dan ekonomi yang tercekik karena adanya aksi PKI, akhirnya para kyai di sana menyepakati untuk menjual barang-barang guna memenuhi kebutuhan santri.

Contoh yang dilihat oleh Jamal kala itu adalah pengorbanan Nyai Sutikah (Istri
KH Ahmad Sahal). Ia harus menjual perhiasan emasnya untuk biaya hidup para santri.

Halaman:

Editor: Husain Ali

Sumber: Buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015) karya Anab Afifi dan Thowaf Zuharon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x