Kesaksian Kemal Idris Salah Satu Pasukan Siliwangi Atas Kekejian PKI pada Korbannya Tahun 1948

- 6 Oktober 2022, 08:30 WIB
Kemal Idris
Kemal Idris /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/

PORTAL MAJALENGKA - Kekejaman PKI baik di tahun 1948 atau 1965 menjadi catatan sejarah kelam bangsa Indonesia.

PKI dengan arogansinya tak segan menganiaya korbannya dengan senjata atau tanpa senjata.

Untuk mencapai tujuan yang dimaksud, PKI dan antek-anteknya melakukan pemberontakan hingga berujung pembubaran partai ini oleh pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Link Tes Ujian Kepolosan Viral Google Form, Cari Tau Seberapa Polosnya Kamu Berikut Bocoran Soalnya

Kekejaman yang dilakukan PKI masih banyak diceritakan di lingkungan masyarakat. Baik kabar itu langsung dari saksi atau hanya dari mulut ke mulut.

Dilansir dari buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015:130), kekejaman PKI pada 1948 diceritakan pula oleh mantan tentara Siliwangi.

Kemal Idris namanya, beliau merupakan Komandan Batalyon I Brigade I Divisi Siliwangi yang kala itu ikut menyisir wilayah Madiun, Kudus, Pati, Grobogan, dan Cepu.

Baca Juga: Link Tes Kesehatan, Yuk Coba dan Cari Tahu Kesehatanmu Melalui Tes Ini

Kekejaman PKI terhadap korbannya yang banyak diceritakan adalah dikubur hidup-hidup dalam sumur, diseret mobil, diterjunkan ke dalam jurang, atau bahkan di mutilasi.

Namun menurut pengakuan Kemal Idris, saat beliau menjalankan tugas di wilayah Wirosari, ia sempat melihat pemandangan yang sulit dilupakan sampai hari tuanya.

Kemal Idris menceritakan kekejaman ini sungguh terkutuk, bagaimana tidak? Beliau sampai tak bernafsu untuk menyantap makanan bila ingat bentuk korban.

Baca Juga: Usai Kalahkan Uni Emirat Arab, Timnas Indonesia Puncaki Klasemen Grup B Kualifikasi Piala Asia U17 2023

Korban kekejaman PKI ini ada 3 orang saat menyisir wilayah Wirosari, terdiri dari mayat 2 orang perempuan dan 1 laki-laki.

Mereka terpampang layaknya orang-orangan sawah yang turut menakuti burung pemakan padi.

2 orang perempuan itu ditusuk oleh sebilah bambu dari kemaluan sampai tembus ke punggung bagian belakang.

Baca Juga: Sempat Ditahan Imbang, Timnas Indonesia Kalahkan Uni Emirat Arab pada Kualifikasi Piala Asia U17 2023

Tak beda jauh dengan korban berjenis kelamin laki-laki tersebut, ditusuk melalui dubur dan tembus sampai ke perut kemudian mereka bertiga dipancangkan di tengah sawah.

Kemal Idris beserta pasukannya saat itu sampai menangis saat membayangkan korban melawan rasa sakit karena kejamnya penyiksaan yang diterima
korban tersebut.

Itulah kesaksian Kemal Idris, salah satu pasukan Siliwangi atas kekejian PKI pada korbannya tahun 1948 dan pada tahun 2010, Kemal Idris telah menghembuskan nafas terakhirnya.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah