Pada dini hari 1 Oktober 1965, Jenderal S Parman diculik dan dibawa ke lubang
buaya yang kemudian ia ditembak mati
oleh para anggota PKI.
Jenazahnya kemudian dilempar ke dalam sebuah sumur yang kini dikenal dengan sebutan Lubang Buaya.
Baca Juga: SURAT TERBUKA CINTA TRALALA untuk Kapolri Listyo Sigit, Masyarakat Lebih Percaya Hotman Paris
Kini jenazahnya telah dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta dan pemerintah menaikkan pangkatnya menjadi Letnan Jenderal anumerta.
Jenderal S Parman oleh pemerintah dianugerahi gelar pahlawan revolusi pada 5 Oktober 1965 dengan dasar penetapan Keppres No. 111/KOTI/1965.***