Pandemi Dorong Pelaku UMKM Adaptasi Menuju Digitalisasi

- 20 Mei 2021, 10:04 WIB
Ilustrasi UMKM.
Ilustrasi UMKM. /Foto: ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN/


PORTAL MAJALENGKA - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut jumlah UMKM mencapai 64 juta atau 99,9 persen dari keseluruhan usaha yang beroperasi di Indonesia.

Lebih dari 60% PDB berasal dari UMKM dan lebih dari 90% tenaga kerja diserap oleh UMKM. Hal ini membuat geliat UMKM sangat berpengaruh terhadap ekonomi nasional. 

Baca Juga: Aman, Penggunaan 39 Batch Vaksin AstraZeneca Jalan Terus

Ari Anindya Hartika, Asisten Deputi Pengembangan Kawasan dan Rantai Pasok
KemenkopUKM menjelaskan ada beberapa program yang dilakukan pemerintah untuk
meningkatkan kapasitas dan kemampuan pelaku UMKM di masa pandemi.

“Pertama memberikan kemudahan perizinan usaha, kedua pengembangan kemitraan strategis UMKM kepada perusahaan besar, ketiga perluasan pasar dan ruang partisipasi UMKM kepada proyek infrastruktur publik,” jelasnya.

Pandemi COVID-19 telah mengubah perilaku konsumen secara radikal. Pola konsumsi barang
dan jasa dari luring (offline) ke daring (online) kini meningkat, sehingga memaksa pelaku usaha untuk menyesuaikan dengan kondisi dan bertranformasi secara digital.

Baca Juga: Optimisme Publik Dorong Ekonomi Indonesia Bergerak Positif

Diakui Sarah Diana Oktavia, Founder Roti Eneng & Sepiring Cerita, masa pandemi adalah
masa terberat untuk UMKM.

“Kita memang dipaksa untuk bertransformasi digital. Sebelum pandemi, pemasukan utama kita bukan digital, namun sebulan setelah pandemi memang harus memaksa kita untuk digital, sedangkan permintaan masyarakat di digital juga membesar selama
pandemi,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah