Hingga mengganggap Rohingya bukanlah urusan mereka, karena mereka bukan bagian dari bangsanya. Itulah wajah buruk faham nasionalisme.
Baca Juga: Habib Rizieq Menolak Diperiksa Polda Jabar, Ini Alasannya
Sepintas faham ini bagaikan madu, namun di balik itu hanyalah racun. faham nasionalisme sungguh manis didengar. Menganggap bahwa kesetiaan tertinggi harus diserahkan pada negara bangsa.
Padahal faham ini adalah ide kosong yang didasarkan pada aspek emosi dan sentimen semata. Sejatinya telah menjadi racun bagi kaum muslim.
Faham ini telah berhasil memecah belah umat di belahan dunia, meniadakan ukhuwah Islamiyah, karena merasa tersekat oleh negara masing-masing. Tak heran jika tertutuplah mata hati negeri-negeri muslim atas penderitaan pengungsi Rohingya.
Baca Juga: Wapres Minta Fintech Syariah Diperluas untuk Inklusi Keuangan Syariah
Dalam Islam, tidak dikenal konsep ikatan nation state (negara bangsa). Islam mengajarkan bahwa ikatan yang hakiki adalah ikatan akidah bukan kebangsaan. Nabi saw berpesan bahwa muslim itu ibarat satu tubuh.
Maka jelas wilayah bukanlah alasan untuk tidak menolong sesama muslim bahkan membiarkan nestapanya yang tak kunjung reda. Beliau saw. bersabda:
''Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.'' (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Kemenkominfo Ingatkan Operator Utamakan Kualitas Layanan Tidak Hanya Perang Tarif