Aktivis LAJ Bela Anies Baswedan yang dituduh Biayai Aksi Demo

- 30 Oktober 2020, 08:00 WIB
Aliansi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) serta sejumlah mahasiswa bergerak menuju kawasan Istana Merdeka dengan berjalan kaki melintasi Jalan Salemba Raya, Selasa (20/10/2020). (ANTARA/Andi Firdaus)
Aliansi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) serta sejumlah mahasiswa bergerak menuju kawasan Istana Merdeka dengan berjalan kaki melintasi Jalan Salemba Raya, Selasa (20/10/2020). (ANTARA/Andi Firdaus) /

PORTAL MAJALENGKA - Lingkar Aktivis Jakarta (LAJ) mengingatkan warga tertentu untuk tidak menuduh sembarangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membiayai demo di Jakarta.

Inisiator LAJ Agung Nugroho menegaskan tuduhan Anies mendalangi demo buruh dan mahasiswa menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja merupakan pelanggaran hukum terkait pencemaran nama baik.

"Itu pernyataan sumir dan tidak ada bukti sama sekali," ujar Agung dalam keterangan pers diterima di Jakarta, Kamis seperti dikutip Portal Majalengka dari ANTARA.

Baca Juga: Pemilik SIM C Akan Dapatkan BLT Rp 900 Ribu dari Pemerintah, Cek Faktanya Disini!

Baca Juga: Hampir Pasti Tidak Ada Lanjutan Liga 1 di Tahun 2020

Penegasan LAJ itu menanggapi aksi demonstrasi puluhan massa yang menamakan Gerakan Jaga Indonesia di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (28/10).

Agung menyatakan Anies Baswedan pada saat demonstrasi mendatangi lokasi pembakaran halte busway yang merupakan aset Pemprov DKI dan berdialog dengan para pendemo.

"Soal mendatangi lokasi pembakaran halte busway itu tanggung jawab Gubernur sebagai pimpinan Pemprov DKI. Sementara dialog Anies dengan pendemo itu cara dan gaya Anies sebagai Gubernur bagaimana meredakan situasi agar kembali kondusif dan terbukti berhasil," jelas Agung.

Baca Juga: Santri Darul Ma'arif Cikedung Majalengka Juara Short Movie Tingkat Jawa Barat

Baca Juga: Persib Bandung Resmi Miliki Dua Pemain Timnas U-19

Sementara itu, terkait tuduhan adanya ambulans membawa logistik dan makanan, Agung mengatakan itu merupakan tuduhan tanpa dasar.

Agung justru mensinyalir adanya muatan politik dari demo tersebut.

Muatan politik itu dengan menutup berita demo buruh dan mahasiswa yang masih menolak UU Cipta Kerja sekaligus mendeskreditkan Anies Baswedan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di India Terkonfirmasi 8 Juta

Baca Juga: Chocolate Bombs Viral di TikTok, Coba Resep Berikut

Agung yang juga Ketua Relawan Kesehatan Indonesia (Rekan Indonesia) meminta semua pihak untuk bersabar dan tidak mengganggu fokus Pemprov DKI dibawah komando Anies Baswedan dalam penanggulangan wabah COVID-19.***

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah