"Kami sedang sinkronisaai data ini sehingga kita harapkan dalam minggu depan kita tentu akan umumkan kembali. Indikator kematian ini dikeluarkan sementara sejak minggu lalu untuk dilakukan perbaikan terutama dalam hal pelaporan sehingga akurasi bisa lebih baik," katanya.
Dia mencontohkan penginputan data kematian yang tidak ril time itu. Pada 10 Agustus lalu, terdapat satu kota di Jawa-Bali yang kasus kematiannya melonjak berkali-kali lipat. Ternyata, data itu tidak ril time. Data yang di input merupakan kasus kematian sejak berbulan-bulan sebelumnya.
Baca Juga: Berlakukan PPKM Level 3, Kaki Lima dan Cukur Rambut di Majalengka Diizinkan Buka
"Saya mau ambil contoh satu, pada tanggal 10 Agustus 2021, ada satu kota yang kematiannya melonjak berlipat-lipat. Ternyata 77 persennya berasal dari periode Juli dan bulan-bulan sebelumnya," ujarnya tanpa menyebut kota yang dimaksud.
Dia mengungkapkan, kasus serupa juga banyak ditemukan di daerah-daerah lain. Karena itu, saat ini perbaikan penginputan data sedang dilakukan. Dia menjanjikan perbaikan akan selesai dua minggu kedepan dan data kematian yang ditampilkan bisa ril time.***