Pabrik Biochar SAWA di Majalengka Diresmikan, Dukung Praktik Lingkungan Berkelanjutan

24 April 2024, 19:31 WIB
Pabrik Biochar SAWA di Majalengka Diresmikan, Dukung Praktik Lingkungan Berkelanjutan /

PORTAL MAJALENGKA – Indonesia memperingati peresmian Pabrik Biochar perdana SAWA di Majalengka, Jawa Barat, sebagai bagian dari komitmennya terhadap Paris Agreement.

Dengan target untuk mencapai penghapusan CO2 sebesar 2,5 miliar ton setiap tahunnya pada tahun 2030.

Terletak di dalam kawasan Kompleks PG (Pabrik Gula) Rajawali II, sebuah BUMN yang bergerak dalam bidang produksi gula, fasilitas ini akan mengubah limbah organik.

Baca Juga: Motor Matic Jadi Loyo Kehilangan Tenaga? Tenang Jangan Cemas, Pelajari Penyebab dan Cara Mengatasinya di Sini

Seperti ampas tebu dan produk samping pertanian lainnya menjadi Biochar, dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan dan pembangunan ekonomi.

Acara peresmian ini dihadiri oleh Hashim Djojohadikusumo, Ketua Umum Asosiasi Biochar Indonesia Internasional (IIBA).

Dia mengatakan, Pendirian Pabrik Biochar SAWA menandakan tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju praktik lingkungan berkelanjutan dan penghapusan CO2.

Baca Juga: ANTISIPASI Kerusakan Lebih Serius, Pahami 5 Tanda Awal Masalah Mesin Sepeda Motor Matic Berikut

"Inisiatif ini tidak hanya menunjukkan pemanfaatan inovatif bahan limbah pertanian namun juga menunjukkan komitmen kami untuk memerangi perubahan iklim melalui solusi praktis," ujarnya.

Hal ini menandai kolaborasi awal antara Offset8 yang berbasis di Dubai dan SAWA, dengan perjanjian yang ditandatangani untuk memperoleh kredit penghilangan CO2 senilai lebih dari USD $50 juta di berbagai lokasi di Indonesia dan sekitarnya.

Phil Rickard, CEO dan Pendiri SAWA, menekankan, Dengan dukungan dari Asosiasi Biochar Indonesia dan kolaborasi kami dengan Offset8, pabrik ini menandai langkah pertama Sawa dalam komitmen kami melawan perubahan iklim dengan menggunakan teknologi penangkapan karbon untuk mengubah limbah pertanian menjadi Biochar.

"Inisiatif ini juga mengatasi masalah ketahanan pangan global yang mendesak dengan menghasilkan bahan pembenah tanah yang berharga," tandasnya.

Meningkatkan Dampak Lingkungan Melalui Biochar

Didirikan pada awal tahun 2022, SAWA memimpin bidang teknologi penghilangan karbon berbasis Biochar di Indonesia. Dengan mengintegrasikan teknologi mutakhir dengan praktik berkelanjutan, SAWA berdedikasi untuk mencapai tujuan lingkungan hidup Indonesia dan memperkuat perjuangan global melawan perubahan iklim.

SAWA menyadari peran penting Biochar dalam meningkatkan kualitas produk pertanian masyarakat sekaligus membantu Indonesia dalam memenuhi target pengurangan emisinya.

Diproduksi melalui dekomposisi termal bahan organik yang terkendali, Biochar terkenal akan kegunaannya dalam pengayaan tanah dan penyerapan karbon.

Ketika dikombinasikan dengan pupuk organik, Biochar dapat secara signifikan meningkatkan kualitas produk pertanian, sehingga meningkatkan kesehatan tanah, meningkatkan hasil panen, dan berkontribusi terhadap tujuan pengurangan emisi Indonesia dengan cara yang berdampak nyata dan praktis.

Situs Biochar Majalengka milik SAWA siap untuk setiap tahunnya mengkonversi 30.000 ton limbah agrikultur yang dapat terurai, menghasilkan lebih dari 5.000 ton Biochar dan mencapai lebih dari 5.000 ton pembuangan karbon dioksida yang terukur.

Potensi global Biochar dalam menghilangkan CO2 sangat besar, dan penelitian menunjukkan bahwa Biochar dapat menyerap miliaran ton CO2 jika diadopsi secara lebih luas, sehingga menawarkan solusi terukur untuk salah satu tantangan paling mendesak di era berkelanjutan seperti saat ini.

Pemanfaatan limbah organik tidak hanya membantu mengurangi emisi gas rumah kaca namun juga mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan sumber pendapatan baru.

Pendekatan inovatif ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan berfungsi sebagai model praktis untuk mengubah limbah menjadi sumber daya yang berharga, sehingga mendorong pembangunan ekonomi melalui pengelolaan lingkungan.

SAWA mengambil langkah-langkah untuk memastikan pengakuan formal atas upaya pengurangan karbonnya. Proyek ini akan didaftarkan pada Sistem Registrasi Nasional (SRN), dan SAWA juga menginginkan kredit karbon mendapatkan pengakuan dari badan standar internasional, sehingga meningkatkan kredibilitas dan nilai pasar dari pengurangan emisi yang dicapai.

Dengan diresmikannya pabrik ini, diharapkan masyarakat semakin mengenal dan mampu memanfaatkan Biochar sehingga semua pihak dapat berkontribusi membantu Indonesia mencapai target penurunan emisi GRK (Gas Rumah Kaca).***

Editor: Muhammad Ayus

Tags

Terkini

Terpopuler