Sebelum mengeluarkan EUA, BPOM telah membahas hasil evaluasi bersama para ahli yang berkompeten, di antaranya tim Komite Nasional Penilai Obat dan para ahli bidang vaksin, yakni Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), dokter spesialis alergi dan imunologi serta dokter spesialis geriatri.
Selain itu, pemerintah juga memonitor perkembangan uji klinis serta berkomunikasi dengan pihak terkait yang melaksanakan uji klinis vaksin Covid-19 bagi lansia 60 tahun ke atas di Brazil dan China.
Baca Juga: Ada Keluhan, PUPR: Seujujurnya Layanan Jalan Tol dalam Kondisi Kurang Baik
Hal itu dilakukan sebagai upaya mendapatkan data-data keamanan dan khasiat menunjang untuk penggunaan vaksin Covid-19 pada lansia.
"Pada akhir Januari 2021, uji klinis fase dua di China dan fase tiga di Brazil pada kelompok 60 tahun ke atas sudah mencapai jumlah subyek yang memadai dan diserahkan kepada BPOM untuk dievaluasi," ujarnya.
Selain itu, dalam persiapan vaksinasi tahap selanjutnya bagi pelayan publik, Indonesia akan memproduksi secara mandiri vaksin Covid-19. PT Bio Farma selaku produsen vaksin Sinovac akan mencukupi pasokan kebutuhan vaksin bagi program vaksinasi.
Baca Juga: Ribuan Rumah dari 30 Desa di Karawang Terendam Banjir
"Dengan demikian, Indonesia dapat memiliki suplai vaksin secara mandiri dan siap menjalankan program vaksinasi bagi pelayan publik setelah vaksinasi bagi tenaga kesehatan selesai dilaksanakan," ujar Wiku.***