Sampah Plastik Jadi Penyumbang Berbagai Penyakit Seperti Kanker, Begini Cara Mengurangi Sampah Dimulai Darimu!

16 Februari 2022, 09:45 WIB
Sebelum membuang sampah ke tempat pembuangan, sebaiknya pilah terlebih dahulu supaya hanya sedikit saja sampah yang berakhir di TPA. /Wuwung Dini Wulandari/Freepik (jcomp)

PORTAL MAJALENGKA – Plastik terbuat dari zat-zat berbahaya dan bersifat non-biodegradable atau sulit terdegradasi.

Karena sulit terdegradasi, plastik akan bertahan di permukaan bumi selama lebih dari 100 tahun.

Walaupun bentuk plastik dapat mengecil menjadi mikroplastik, namun kandungan zat berbahaya dari plastik masih bertahan di udara, air, dan tanah.

Baca Juga: INILAH DAFTAR PUSAKA Milik Pangeran Walangsungsang Menurut Naskah Klayan, Golok Cabang Kalahkan Jagoan Galuh

Zat berbahaya dari plastik jika masuk ke dalam tanah akan membunuh hewan-hewan pengurai di dalam tanah.

Jika masuk ke laut, merusak ekosistem laut. Jika tertelan atau terhirup dan masuk ke organ tubuh, dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.

Zat berbahaya plastik yang tidak dapat terurai dan termakan oleh binatang atau tanaman akan menjadi racun berantai sesuai urutan rantai makanan.

Baca Juga: Link Streaming dan Perkiraan Pemain PSG vs Real Madrid Leg Kedua Babak 16 Besar Liga Champions

Hal tersebut tentu saja berpengaruh kepada manusia yang memakan hewan atau tanaman yang tercemar dan dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh, gangguan sistem saraf, bahkan kanker.

Lalu, bagaimana cara mengurangi sampah plastik? Hal ini tentu harus dimulai dari diri sendiri dan beritahukan kepada banyak orang.

Berikut yang dapat kita lakukan.

Baca Juga: SKOR HASIL AKHIR Persib Bandung vs PSIS Semarang Berbagi Angka 0 - 0

1. Kurangi penggunaan plastik sekali pakai

Usahakan selalu bawa tas belanja, tempat makan, dan alat makan sendiri saat membeli sesuatu di luar rumah. Awalnya sulit, tapi jika dibiasakan akan menjadi mudah.

2. Pilah sampah

Sebelum membuang sampah ke tempat pembuangan, sebaiknya pilah terlebih dahulu supaya hanya sedikit saja sampah yang berakhir di TPA.

Pilah sampah organik seperti sisa sayuran, lauk, kulit telur, kulit buah, daun kering, dan sebagainya.

Pisahkan sampah organik dengan sampah anorganik seperti plastik, botol plastik, plastik bekas kemasan, sikat gigi plastik, styrofoam, botol kaca, karet, dan lainnya.

Baca Juga: Tjipetir, Talenan Asal Sukabumi yang Sempat Menggegerkan Benua Eropa

3. Masukkan Sampah ke Lubang Biopori

Cara membuat lubang biopori adalah menggali lubang pada tanah dengan diameter sekitar 10 cm dan kedalaman 1—2 meter. Berikan pipa dan tutup pada mulut lubang yang dapat dibuka tutup.

Masukan sampah organik dan daun kering ke lubang biopori. Fungsi Biopori adalah untuk mengompos sampah secara alami sehingga membuat tanah sekitarnya subur.

Selain itu juga dapat meningkatkan daya resap air hujan dan mengurangi genangan saat hujan.

Baca Juga: Menempati Urutan Kedua Tes Pramusim MotoGP di Sirkuit Mandalika, Fabio Quartararo Belum Puas

4. Mengompos

Saat ini banyak sekali pegiat lingkungan hidup yang menjual starter pack kompos jika tidak mau membuat sendiri.

Namun, jika ingin membuat versi mudahnya, klik link di sini.

Baca Juga: BPS: Upah Buruh Tani Januari 2022 Naik 0,72 Persen, Upah Riil Buruh Bangunan Merosot

5. Kirim ke Bank Sampah

Cara lain untuk mengurangi sampah adalah dengan mendaur ulang. Kumpulkan sampah seperti kertas, kardus, plastik, dan kaca.

Antarkan ke bank sampah terdekat untuk didaur ulang.***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler