Baca Juga: Gunung Merapi Sembilan Kali Luncurkan Guguran Lava Pijar
Menurut Prima saat itu lelangnya dimenangkan konsorsium Panghegar Energy Indonesia yang membentuk perusahaan khusus (special purpose company) bersama PT Jasa Sarana, yaitu PT Jabar Bersih Lestari (JBL).
Namun, dalam perjalanannya PT JBL gagal memenuhi target operasional (commercial operation date) pada Juni 2020 akibat terkendala biaya.
"Tapi kami terus berkomitmen untuk membantu permasalahan pengelolaan sampah di Wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok serta Kota Tangerang Selatan. Makanya terus membangun TPPAS Regional Lulut Nambo," katanya.
Baca Juga: Geger, Sejumlah Potongan Kaki Manusia Misterius Menimpa Lapak Pedagang Nasi Goreng di Jaksel
Baca Juga: Masjid akan Dijadikan Tempat Vaksinasi Covid-19 Massal, Begini Tanggapan Jusuf Kalla
Dengan dilanjutkannya pembangunan tersebut, menurutnya kini PT JBL melanjutkan pembangunan TPPAS Regional Lulut Nambo dengan mengubah struktur kepemilikan sehingga PT Jasa Sarana menjadi pemegang saham pengendali (mayoritas).
Setelah menjadi pemegang saham mayoritas, BUMD tersebut mencari mitra strategis untuk berkerjasama dalam melanjutkan pembangunan dan pengelolaan proyek strategis itu.
"Dipilihlah mitra asal negara Jerman yaitu Euwelle Environmental Technology (EET). Dengan total investasi 133,3 juta dolar," katanya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Ungkap Vaksinasi Covid-19 di Jabar Naik Capai 50 Ribu Dosis Per Hari