Ini Daftar Deretan Aplikasi Populer Selama Tahun 2020, dari Zoom Sampai Among Us

- 31 Desember 2020, 17:00 WIB
Ilustrasi Aplikasi Zoom.
Ilustrasi Aplikasi Zoom. /- Foto: Antara

Baca Juga: Soal Kehalalan Vaksin COVID-19, Ketum PBNU Said Aqil: Apa Saja Boleh jika Darurat

2. Aplikasi telemedisin 

Layanan telemedisin alias konsultasi kesehatan jarak jauh semakin digemari di tengah pandemi yang membuat ruang gerak terbatas. Penggunaan aplikasi ini menjadi salah satu indikator kuat bahwa pandemi Covid-19 adalah katalis atau faktor yang mempercepat transformasi digital.

Pada akhir Maret, aplikasi layanan kesehatan Halodoc berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan meluncurkan "Check COVID-19" untuk membantu penanganan virus corona di Indonesia. Bersama Kementerian Kominfo Halodoc juga menghadirkan layanan telemedisin di dalam aplikasi PeduliLindungi.

Sementara itu, belum lama ini, aplikasi PeduliLindungi juga menambahkan layanan telemedisin untuk membantu masyarakat memantau kesehatan. Kementerian bekerja sama dengan Good Doctor Technology dan GrabHealth untuk menyediakan layanan telemedis melalui menu "teledokter" yang tersedia selama 24 jam penuh.

Baca Juga: Program Pemulihan Ekonomi Nasional Capai Realisasi Lebih dari Rp 500 Triliun

Aplikasi daring bidang kesehatan Good Doctor, pada akhir Maret, telah memberikan akses konsultasi dokter profesional gratis kepada masyarakat melalui akses daring, juga memberikan layanan pada pasien dengan penyakit kronis yang membutuhkan obat rutin setiap bulan.

Jika Halodoc bermitra dengan Gojek untuk mengantar obat yang dibutuhkan pasien, Good Doctor bekerja sama dengan Grab mengantarkan obat ke rumah pasien tanpa harus pergi ke rumah sakit.

Selanjutnya, aplikasi Alodokter pada Mei lalu memberikan layanan kesehatan berupa pendampingan dokter secara daring untuk setiap pasien Covid-19. Pasien bisa berkonsultasi dengan dokter, dokter spesialis, hingga psikolog melalui aplikasi pesan dan mendapatkan bimbingan medis secara daring untuk mendukung proses pemulihan.

Baca Juga: Kejam Banget! 2 Pelaku Perankan 24 Adegan Pembunuhan Ibu Hamil di Tol Jagorawi

3. Aplikasi konferensi video

Imbauan jaga jarak sosial telah mengubah perilaku banyak orang, sehingga panggilan video menjadi kebutuhan baru untuk berkomunikasi, bahkan rapat di perusahaan-perusahaan yang menerapkan kerja dari rumah (Work from Home/WFH) di tengah pandemi.

Kementerian Kominfo bahkan mencatat penggunaan aplikasi telekonferensi naik pesat hingga 443 persen sejak pandemi virus corona di Indonesia.

Dibuat pada 2011, Zoom mendapat spotlight tahun ini. Platform konferensi video melaporkan pendapatan 777,2 juta dolar AS (sekitar Rp10,9 triliun) selama kuartal ketiga, lebih dari empat kali lipat pendapatannya dari kuartal yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Efektif Meski Virus Corona Bermutasi

Ini merupakan dua kuartal berturut-turut di mana pendapatan Zoom meningkat empat kali lipat. Zoom tidak menyatakan jumlah total pengguna yang dimilikinya, tetapi jumlah pelanggan yang membayar terus bertambah. Pada awal Desember dilaporkan Zoom saat ini memiliki 433.700 pelanggan.

Meski sempat menghadapi isu privasi dan keamanan, Zoom meroket berkat keandalannya, integrasi web yang solid, dan juga ramah diakses lewat ponsel. Zoom juga memiliki batasan 40 menit untuk panggilan grup -- di mana semua orang harus menutup panggilan -- tetapi paket gratisnya itu berfungsi dengan baik.

Kesuksesan Zoom mendorong sejumlah perusahaan teknologi untuk mengembangkan platform panggilan video miliknya, seperti Microsoft Teams, Cisco Webex dan Google Meet. Untuk panggilan yang bersifat pribadi, Google juga melakukan inovasi untuk Duo, begitu juga dengan Facebook yang melakukan pembaruan untuk Messenger dan WhatsApp.

Baca Juga: Hati-hati, Mobil dan Motor Tak Ikut Uji Emisi Melintas di Jakarta bakal Ditilang

4. Aplikasi pendidikan

Pandemi COVID-19 juga menyebabkan kegiatan belajar mengajar harus dilakukan secara daring. Pada pertengahan Maret, penyedia aplikasi belajar Ruangguru telah mengambil inisiatif untuk membuka kelas gratis bernama "Sekolah Online Ruangguru."

Platform tersebut menyediakan 15 kanal "live teaching" untuk berbagai mata pelajaran yang sudah disesuaikan dengan kurikulum nasional. Sekolah Online ini tersedia untuk kelas 1 SD sampai kelas 12 SMA IPA dan IPS, kegiatan belajar akan dipandu pengajar dari Ruangguru.

Ruangguru berusaha membuat Sekolah Online seperti belajar biasa di kelas fisik, mereka juga akan mengadakan sesi bertanya lewat fitur "live chat" di aplikasi. Ruangguru juga menyediakan program gratis Pelatihan Guru Online.

Baca Juga: Komnas PA Minta Gading Ajukan Hak Asuh Anak karena Gisel Tak Layak Mengasuh Gempi

Tidak hanya Ruangguru, awal April,layanan belajar daring Zenius juga memberikan akses secara gratis melalui aplikasi Gojek. Di rumah, para siswa dapat memanfaatkan sejumlah layanan, seperti Zenius Live Teaching dan Rencana Belajar Harian dari Zenius.

Selain itu, pandemi tahun ini juga menghadirkan platform belajar online Kelas Pintar, yang menyediakan materi belajar untuk jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, baik jurusan IPA maupun IPS.

Baca Juga: Para Ilmuan Inggris Ungkap Hasil Kajian Terbaru Varian Baru Virus Corona

5. Aplikasi hiburan

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah