Vaksin Covid-19 Efektif Meski Virus Corona Bermutasi

- 30 Desember 2020, 18:37 WIB
dr. Dirga Sakti Rambe, Vaksinolog sekaligus Spesialis Penyakit Dalam
dr. Dirga Sakti Rambe, Vaksinolog sekaligus Spesialis Penyakit Dalam /KPCPEN


PORTAL MAJALENGKA - Kehadiran 1,2 juta vaksin ke Indonesia memberikan harapan bagi
penanganan COVID-19 di Indonesia.

Sementera Pemerintah menunggu hasil uji klinik fase III dan evaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), sebagai dasar untuk mengeluarkan izin penggunaan vaksin COVID-19.

Di sisi lain, perkembangan informasi yang simpang siur di masyarakat terkait vaksin seringkali menyesatkan. Informasi yang kurang tepat dan tidak sesuai konteks ini mempengaruhi tingkat penerimaan masyarakat terhadap vaksin.

Baca Juga: Hati-hati, Mobil dan Motor Tak Ikut Uji Emisi Melintas di Jakarta bakal Ditilang

Oleh karena itu perlu untuk meluruskan informasi kepada masyarakat agar menjawab keragu-raguan. Terkait mutasi virus COVID-19 di Inggris, dr. Dirga Sakti Rambe, Vaksinolog sekaligus Spesialis Penyakit Dalam menerangkan bahwa hal tersebut merupakan sifat alami dari virus.

“Virus itu pasti bermutasi. Supaya tidak bermutasi terus menerus, kita harus meminimalisir atau menghentikan penyebaran penyakit. Alhamdulillah, sampai saat ini mutasi-mutasi yang ada itu tidak berdampak pada efektivitas vaksin. Tapi kita tidak tahu, satu tahun lagi bagaimana dampak dari mutasi ini. Oleh karena itu saya tekankan bahwa kita harus konsisten menerapkan protokol pencegahan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) supaya penyebaran COVID-19 ini bisa kita cegah”, terangnya dalam acara Dialog Produktif bertema “Ungkap Fakta Vaksin, Jangan Tertipu Hoaks” yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Selasa (29/12).

Baca Juga: Komnas PA Minta Gading Ajukan Hak Asuh Anak karena Gisel Tak Layak Mengasuh Gempi

dr. Dirga menjelaskan bahwa vaksin COVID-19 tergolong dalam jenis vaksin mati. “Vaksin mati artinya vaksin yang diberikan kepada tubuh kita tidak ada risiko, atau risikonya nol untuk menyebabkan penyakit.

Jadi tidak mungkin ada orang setelah divaksinasi COVID-19 menjadi sakit COVID-19. Itulah keunggulan dari vaksin mati”, ujarnya.

dr. Dirga juga menenangkan masyarakat untuk tidak khawatir akan adanya fenomena ADE
(Antibody-dependant enhancement) pada vaksin COVID-19.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah