Kuliah di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Innani Sukses Geluti Bisnis Konveksi Rumahan

20 Oktober 2020, 12:00 WIB
Ibu-ibu rumah tangga dengan latar belakang domisili area pedesaan produktif menekuni profesi sebagai penjahit rumahan. /Innani MS. (Narasumber)

PORTAL MAJALENGKA - Dalam dunia nyata, terkadang ilmu yang didapat ketika menempuh pendidikan tidak selalu relevan dengan dunia pekerjaan yang digeluti.

Namun keuletan dan kerja keras menjadi salahsatu modal kesuksesan yang dicapai bagi hampir seluruh pengusaha, tak terkecuali Ibu rumah tangga di Jember ini.

Innani Mukarromatus Sholehah, ibu yang memiliki satu anak, berbagi cerita tentang peluang bisnisnya secara langsung kepada kami, Minggu, 18 Oktober 2020, 13.35 WIB.

Baca Juga: Menteri Keuangan Tolak Usulan Hapus Pajak Mobil Baru.

Dia mulai melihat peluang tersebut ketika masih menjadi mahasiswa di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Berawal dari tahun 2011, keinginan agar bisa memperoleh uang jajan tambahan, Innani memiliki ide untuk membuat atribut praktikum sesama mahasiswa.

Menjadi ibu rumah tangga yang menggeluti usaha jahit-menjahit sejak duduk di bangku kuliah, kini sukses mengembangkan usaha konveksi di area Jember dan sekitarnya.

Baca Juga: Pembentukan Provinsi Cirebon, Pengamat: Hanya Tiga Golongan Ini yang Mendapat Keuntungan

 

“Jadi awalnya mahasiswa S1, kebetulan saya anak Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi, iseng-iseng untuk mengkoordinir jas laboratorium milik adik angkatan,” ucapnya mengawali.

“Setelah itu kepikiran lagi, lanjut ke jaket angkatan. Awalnya hanya anak Prodi Biologi, lama-lama saya tawarkan ke teman Prodi lainnya,” katanya.

Teman Innani yang dari Fakultas lain juga memilih pesan padanya, seperti baju angkatan, jaket event, baju seragam himpunan, seragam panitia, baju team, dan atribut organisasi lainnya.

Baca Juga: Dari 2001, Ada 510 Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Majalengka

“Saya mulai usaha ini tanpa mengeluarkan modal. Uang DP dari klien yang buat membeli bahan awal, lalu sisa pelunasannya baru jadi profit,” kata Innani.

Diberitakan Portal Jember sebelumnya, dalam artikel yang berjudul Kisah Sukses Ibu Rumah Tangga yang Geluti Bisnis Konveksi Rumahan

Sejak awal mula bergelut di usaha konveksi sampai tahun 2014, Innani masih memakai jasa penjahit lepas atau penjahit rumahan.

Setelah tahun 2014, Innani menemukan passion-nya, sehingga berani merekrut jasa penjahit sendiri dan bisa memberikan peluang lapangan usaha dengan membuka Mojait Konveksi.

Innani membidik ibu-ibu rumah tangga di area pedesaan untuk menjadi penjahit di rumah konveksinya.

Baca Juga: Penularan HIV/AIDS Pemkab Majalengka Perketat Pengawasan Tempat Hiburan

“Awal berdirinya Mojait Konveksi hanya punya dua orang penjahit saja, lama-kelamaan pesanan mulai stabil dan berani menambah karyawan,” katanya.

Suka duka dunia usaha sudah sejak lama dia terima, seperti salah jumlah pesanan, salah ukuran, salah bordiran nama, sampai salah estimasi jumlah kain.

Pengalaman pahit pernah dialami, seperti merugi karena melempar jahitan ke penjahit lain karena membludaknya pesanan yang diterima dan tidak bisa menambah penjahit baru.

Baca Juga: Puncak Suroloyo Wisata di Yogyakarta yang Tawarkan Keindahan Sunrise

“Waktu itu uang sudah dibayarkan ke penjahitnya, tapi tidak ada satu pun barang yang dia kerjakan dan saya terima, jadi uang saya juga tidak dikembalikan,” ucapnya sedikit kesal.

Akhirnya dengan kejadian tersebut, Innani memutuskan handle sendiri pesanan yang masuk dengan komitmen dan kesepakatan yang sudah dibuat jika nanti ada keterlambatan dalam penyelesaiannya.

Untuk menarik pelanggan, Innani memberikan keuntungan dalam segi service, seperti kualitas kain yang dipakai, kesesuaian jumlah dan ukuran pesanan, sampai mengirimkan gambar desain awal pada konsumen.

Baca Juga: Taman Pelangi, Pilihan Tempat Wisata Ketika Berkunjung ke Jogja

“Desain yang sudah diberikan pada konsumen, bisa direvisi maksimal sampai dua kali sebelum barang dikerjakan,” katanya.

“Bukan hanya itu, untuk orderan di atas 100 potong, kami berani memberikan gratis sampel ke konsumen,” kata Innani menambahkan.

Hal ini menjadi daya tarik tersendiri agar pelanggan puas dan berpeluang untuk menambah pesanan lagi bahkan berlangganan.

Baca Juga: Produksi Beras Indonesia 2020 Tembus Hingga 31,63 Juta Ton

Selain itu, cross check seperti itu akan meminimalisir kekeliruan dan ketidakcocokan pesanan yang dibuat penjahit kepada konsumen.

Penerapan usaha rumahan berpeluang bisnis dengan menggandeng sesama ibu rumah tangga adalah keinginan Innani.

“Syukur-syukur bisa membantu menggerakkan perekonomian keluarga lainnya,” tutur Innani.

Baca Juga: Butuh Pekerjaan Santai Dengan Gaji Rp7,5 Juta Per 5 Jam, Coba Melamar ke Perusahaan Ini

“Bukannya meremehkan suami, di keluarga itu kita harus punya power dan bisa membantu dan

mendukung suami. Kita topang ekonomi keluarga berdua,” ucapnya.

Baca Juga: Pembentukan Provinsi Cirebon, Sudibyo: Kaji Ulang, Ciayumajakuning Sudah Berbeda dari 10 Tahun Lalu

Semangat, komitmen, dan konsistensi adalah kunci keberhasilan usaha dalam bidang apa pun terutama pada jaman milenial seperti sekarang.  

Semoga kisah tadi menginspirasi semua orang terutama ibu-ibu rumah tangga yang mau memulai usaha di massa pandemi.***(Anisa Maharani/Portal Jember)

 

 

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler