Ia mampu menunjukan pemikiran-pemikirannya yang progresif dan menembus kalangan tinggi di dua negara yang dikunjunginya tersebut.
Di berbagai tempat, ia selalu memuji pembaruan yang bersifat pembaratan dan mendesak kaum muslimin agar mencontoh "bangsa Barat yang berperadaban itu".
Baca Juga: Telur Rebus Sangat Baik untuk Pengidap Anemia
Selain itu Al Afghani juga memulai mengemukakan ide-ide pembaruannya yang banyak bertitik tolak pada pemikiran untuk memperkuat kaum muslimin serta meninggalkan intelektual dam kesadaran mereka.
Kurang lebih 8 tahun Al Afghani menggerakan kesadaran politik masyarakat Mesir. Khususnya di kalangan pemudanya.
Menjelang akhir tahun 1879, kerinduan dan rasa tanggung jawab untuk melakukan hal yang sama bagi masyarakat India, memaksanya untuk kembali ke sana.
Baca Juga: GUS MUWAFIQ Bongkar Rahasia, Mengapa Jasad Rasulullah Tidak Langsung Dimakamkan Selama 3 Hari
Mulanya ia tinggal di Hegderabad, kemudian di Kalkuta. Sebagaimana kedatangannya yang kedua, kali ini pun ia mendapat pengawasan yang sangat ketat dari pemerintah kolonial Inggris.
Sungguh pun demikian, kali ini ia berjuang menggerakan kesadaran politik masyarakat India. Pada 1883, ia berangkat ke Amerika dan menetap disana selama beberapa bulan, kemudian ia pergi ke London, Inggris.
Dari London, pada awal September tahun 1883, ia menuju Paris, Prancis. Di sana ia bekerja sama dengan muridnya, Muhammad Abduh, yang baru saja datang dari tempat pengasingannya selama tiga tahun di Beirut.