Network
/photo/2022/07/08/539707645.jpg)
PORTAL MAJALENGKA - Ilmuwan ini memiliki nama panjang Muhammad bin Musa bin Ida Kamal Ad-Din Ad-Damiri. Lahir di Kairo kisaran awal tahun 742 H/1341 M, dan meninggal di Kairo tahun 808 H/1405 M.
Ad-Damiri dilahirkan dalam sebuah keluarga yang berasal dari sebelah utara kota Damira, dekat Samanid. Setelah bekerja sebagai seorang tukang jahit beberapa waktu di kota kelahirannya, ia memutuskan untuk menjadi sarjana ahli madzhab Syafi'i terkenal yang pernah menjadi guru pembimbing utamanya selama beberapa tahun.
Ad-Damiri juga sempat belajar di baeah asuhan Jamaluddin Al-Asnawi, Ibnu Malik "Alfiyyah", Burhanuddin Al-Kirati dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Mengenal Hasan Al Bashri, Sosok Sufi, Zahid dan Teolog Bersahaja
Di samping sebagai seorang ahli dalam bidang hukum, ilmu-ilmu hadits, tafsir Alquran, filologi Arab. Tentang hal ini, Al-Maqrizi, teman sebayanya pernah mengagumi Ad-Damiri dalam sebuah karyanya "Ukud".
Setelah mendapat kepercayaan untuk mengajar dan berdakwah, Ad-Damiri kemudian mengabdikan dirinya pada beberapa tempat pendirikan dan tempat-tempat peribadatan, seperti Al-Azhar atau Jami' Az-Zahir, Madrasah Ibnu Al-Bakari dan lain sebagainya.
Di tempat-tempat itulah dia memberikan kuliah dan membawakan khotbah-khotbah serta mengungkapkan pokok pemikirannya. Disamping itu, dia juga menyediakan waktunya untuk lembaga-lembaga lain yang memerlukan pikiran dan tenaganya.
Baca Juga: Mengenal ROBI'ATUL ADAWIYAH, Sufi Perempuan Pengusung Aliran Cinta Allah
Ketika menjadi salah seorang anggota masyarakat sufi di Khankag Salahiyyat, dia selalu menjalankan kehidupan asketisnya. Meski terbilang masih muda, namun demikian itulah kecenderungannya sehingga telah menjadi kebiasaan baginya berpuasa hampir terus-menerus.
