Muso Pimpinan PKI, Keluarga Santri yang Tega Membunuh Para Kiai Demi Tegaknya Komunis

- 4 Oktober 2022, 08:00 WIB
Muso dan Amir Sjarifuddin yang merupakan tokoh utama pemberontakkan PKI Madiun 1948.
Muso dan Amir Sjarifuddin yang merupakan tokoh utama pemberontakkan PKI Madiun 1948. /Istimewa/

Kabar ini diutarakan langsung oleh Ning Neyla Muna, keluarga pesantren Kapurejo, Pagu, Kediri, yang menyebut Muso sebagai keluarga mereka.

Sedikit menegaskan, KH Mohammad Hamdan lbiq, pengasuh pesantren Kapurejo, Pagu, Kediri, mengatakan bahwa Muso merupakan anak bawaan Nyai Juru.

Baca Juga: Suasana Pesantren Gontor saat PKI Menguasai Karesidenan Madiun September 1948

KH Hasan Muhyi menikahi Nyai Juru, dan kala itu Nyai Juru sudah memiliki putra, salah satunya adalah Muso.

Diakui bahwa Muso kecil merupakan seorang yang rajin nyantri, artinya dia rajin mengikuti berbagai pengajian di pesantren.

Muso remaja kemudian menjadi pengurus Sarekat Islam pimpinan H.O.S Tjokroaminoto.

Tak disangka, suatu hari di kediaman Tjokroaminoto, Muso bertemu dengan Hendricus Josephus Fransiscus Marie Sneevliet, yang suka pada ide-ide sosial demokrat revolusioner.

Baca Juga: Timnas Indonesia U16 Cukur Habis Guam dengan Skor 14-0 pada Kualifikasi Piala Asia U17 2023

Sneevliet pula yang kemudian memasukkan gagasan sosialis dalam tubuh Sarekat Islam, salah satunya melalui Muso.

Singkat cerita, Muso pada tahun 1927 menjadi incaran kolonial Belanda, hingga akhirnya dia memutuskan untuk lari ke Moskow.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Kisah Nyata, Sejarah Banjir Darah para Kyai, Santri, dan Penjaga NKRI oleh Aksi-aksi PKI (2015)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x