Kutil mengenal PKI saat dia hidup di pelabuhan, karena banyaknya pendatang dengan membawa paham komunisme yaitu sama rata, sama rasa.
Perjalanan dalam menyebarkan paham komunis ini, yang akhirnya membawa dia menjadi seorang aktivis PKI dan mampu membuat sebuah wadah bernama Sarekat Rakyat (SR) di Tegal.
Dengan kekuatan SR ini, Kutil dapat dengan mudah membuat propaganda dan menghasut para tani, buruh, dan nelayan di Tegal untuk berani memberontak.
Aksi yang ia lakukan yakni merusak bangunan-bangunan kolonial, serta menghabisi orang-orang pribumi yang menentang berdirinya Negara komunis pada 1926.
Karena pemberontakan awal inilah, Kutil ditangkap dan dipenjara di Digul yang berada di pulau Papua.
Namun tak berselang lama, Kutil dan rekannya mampu meloloskan diri dengan menghabisi penjaga Belanda dan mencuri perahu, hingga kembali ke Tegal.
Sehabis itu, Kutil berpindah tempat tinggal ke Desa Kajen, Tegal, dan menjadi tukang cukur serta menjadi guru agama di sana.
Namun tak disangka, dengan profesinya sebagai guru agama, justru membuat Kutil lebih leluasa dalam menjalankan aksinya, hingga dia mampu menghidupkan sebuah organisasi bernama AMRI.