Network
PORTAL MAJALENGKA - Sejumlah ulama, kiai, habin, dan pengasuh pondok pesantren mengajukan surat pernyataan terbuka menuntut pembebasan murni Habib Rizieq Shihab (HRS), menantunya Habib Hanif Alathas dan Dirut RS Ummi Bogor, Andi Tatat.
Surat terbuka itu diajukan kepada Presiden, Wakil Presiden dan sejumlah pejabat eksekutif dan legislatif. Mereka menuntut agar putusan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur yang memeriksa perkara kabar bohong hasil swab RS Ummi, Bogor, dibatalkan.
"Kami menuntut khususnya pimpinan Mahkamah Agung (MA) maupun majelis hakim Pengadilan Tinggi DKI Jakarta yang berwenang langsung menangani perkara Kasus Prokes RS Ummi, agar membatalkan putusan Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Timur terhadap Habib Rizieq Shihab, Habib Hanif Alathas dan dr Andi Tatat," kata para habaib sebagaimana dikutip dari siaran pers Kuasa Hukum HRS Azis Yanuar, Rabu (25/8/2021).
Pihaknya mendesak agar HRS, menantunya Habib Hanif dan Dirut RS Ummi Bogor bebas murni dari segala tuduhan. "Dalam Kasus Prokes RS Ummi, serta memutuskan terhadap Habib Rizieq Shihab, Habib Hanif Alathas dan dr Andi Tatat dengan putusan bebas murni demi hukum tanpa syarat apa pun," katanya.
Mereka mengatakan, vonis majelis hakim PN Jakarta Timur terhadap ketiganya kental nuansa politis. Mereka juga menilai vonis majelis hakim PN Jakarta Timur itu mencederai akal sehat.
"Sehingga kami khawatir bahwasanya vonis yang sangat keliru tersebut akan mencoreng wajah lembaga pengadilan di mata Rakyat, serta menjatuhkan wibawa pengadilan di hati masyarakat bangsa Indonesia," katanya.
Baca Juga: Soal Kronologi Satgas COVID-19 Laporkan RS UMMI, Begini Penjelasan Wali Kota Bogor
Seperti diketahui, kasus yang menjerat HRS Cs itu bermula dari pernyataannya soal kondisi kesehatannya selama dirawat di RS Ummi Bogor. Saat itu, HRS mengaku sehat dan baik-baik saja.
