Percepatan Vaksinasi Didukung Jalur Distribusi Hingga Pelosok 34 Provinsi

- 25 Agustus 2021, 07:00 WIB
Sejumlah petugas Brimob bersenjata mengawal distribusi vaksin Covid-19 saat tiba di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
Sejumlah petugas Brimob bersenjata mengawal distribusi vaksin Covid-19 saat tiba di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. /ANTARA FOTO/FB Anggoro/wsj/ANTARA FOTO

Pengujian ini dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan juga para ahli lainnya. Karena itu, masyarakat diminta untuk segera melakukan vaksinasi tanpa memilih-milih merek vaksin tertentu.

Hingga saat ini pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional. Pemerintah juga melakukan kerja sama melalui diplomasi, baik bilateral maupun multilateral untuk menjamin ketersediaan vaksin.

Dalam Dialog Media Center KPCPEN 24 Agustus 2021, Bambang Heriyanto Sekretaris Perusahaan dan Juru Bicara PT Bio Farma menyatakan, saat ini Indonesia telah memiliki ketersediaan vaksin sekitar 175 juta dosis vaksin jadi, atau hampir setengah dari kebutuhan yang ada.

Baca Juga: KPK Akhirnya Limpahkan Berkas Dugaan Korupsi Pengaturan Proyek di Indramayu ke Pengadilan Tipikor Bandung

Melalui kerja sama serta komitmen dengan berbagai pihak, pemerintah memastikan ketercukupan stok vaksin berikutnya.

Bio Farma sendiri, selain bertugas dalam hal penyediaan, juga menjalankan distribusi vaksin COVID-19. Bio Farma telah menyalurkan lebih dari 114 juta dosis vaksin ke 34 provinsi di Indonesia.

“Awalnya hanya sampai tingkat provinsi, namun ditingkatkan ke level lebih dalam yaitu kabupaten/kota,” ungkap Bambang. 

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Mendagri Tito Umumkan Aturan Baru: Waktu Makan di Tempat Ditambah Jadi 30 Menit

Bambang juga menjelaskan, kini pada kemasan vaksin COVID-19 terdapat alat untuk membantu penelusuran, sehingga bisa diketahui sampai di mana dan berapa banyak vaksin disalurkan.

Fitur tersebut juga mencegah pemalsuan vaksin, karena semua telah terdata dengan baik. Bambang mengungkapkan, setiap vaksin memiliki ketentuan dari BPOM maupun WHO dalam hal penanganannya.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah