Memiliki Komorbid, Salahsatu Penyebab Tingginya Kematian Lansia Akibat Covid-19

- 30 Mei 2021, 14:55 WIB
Ilustrasi Vaksinasi Lansia
Ilustrasi Vaksinasi Lansia /

"Alhamdulillah sehat, saya sudah dua kali divaksinasi jadi jangan ragu-ragu," kata profesor yang saat ini berumur 66 tahun tersebut.

Menurutnya, meski memiliki komorbid atau penyakit penyerta, lansia tetap bisa divaksin. Karena tentu, divaksin lebih baik daripada tidak divaksin.

Baca Juga: Komda KIPI Jakarta: Vaksin AstraZeneca Aman untuk Digunakan

"Jika ada KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) mudah-mudahan sifatnya ringan dan dapat ditolerir namun manfaat vaksinasi jauh lebih besar maka sama-sama kita divaksin," ujarnya lagi.

Dia juga menjamin, vaksin aman bagi masyarakat. Komnas KIPI pun terus memantau, mengkaji, merekomendasikan apakah vaksin itu aman atau tidak bagi masyarakat. Kalau aman vaksin pihaknya rekomendasikan untuk program vaksinasi nasional. Dan itu dipantau dan dikaji tiap hari. "Kalau ada perubahan kita buat rekomendasi baru," kata Profesor Hindra.

Dia menambahkan, jika ada laporan terkait KIPI maka ada dua hal yang dilakukan Komnas
KIPI. Pertama, mengecek berapa lama ketika diberikan vaksin hingga ada gejala dan kedua
apakah ada penyakit lain yang menyebabkan gejala dan bukan berasal dari vaksin.

Baca Juga: BLT Dana Desa Berdampak Besar Pada Pemulihan Ekonomi Desa

"Kalau gejala lebih dua hari laporkan saja nanti gejala itu diinvestigasi, dianalisis, dan dikaji.
Apapun keluhannya silakan lapor, kita justru mengharapkan laporan," ujar Profesor Hindra.***

 

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah