Memiliki Komorbid, Salahsatu Penyebab Tingginya Kematian Lansia Akibat Covid-19

- 30 Mei 2021, 14:55 WIB
Ilustrasi Vaksinasi Lansia
Ilustrasi Vaksinasi Lansia /

Baca Juga: Detik-detik Kapal Feri KM Karya Indah Terbakar di Tengah Laut, 181 Penumpang yang Panik Kenakan Pelampung

Karena sejauh pelaksanaan vaksinasi COVID-19, kelompok lansia justru memiliki Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang sangat rendah.

Gejala yang dialami pasca penyuntikan sifatnya ringan dan mudah diatasi, sehingga para anak diimbau untuk tidak perlu khawatir, manfaat vaksinasi jauh lebih besar dibandingkan risikonya.

“Efek samping kedua vaksin ini (Sinovac dan AstraZeneca) cukup ringan, tidak ada yang masuk RS atau sampai meninggal. KIPI pada lansia ini justru sangat sangat sedikit dibandingkan yang dewasa/muda,” kata Profesor Sri Rezeki.

Baca Juga: Wacana Duet di Pilpres 2024: Ridwan Kamil Merasa Heran, Khofifah Hanya Tersenyum

Sebagai salah satu pihak yang ikut terlibat dalam penentuan jenis vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi nasional, Sri menegaskan pemerintah tentunya akan menyediakan vaksin COVID-19 yang aman, bermutu dan berkhasiat untuk melindungi seluruh masyarakat.

Hal senada disampaikan Ketua Komnas PP KIPI Profesor Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp. A(K), M. TropPaed yang mengatakan kesadaran masyarakat lansia cukup baik karena mengetahui masuk dalam kelompok rentan. Namun sayangnya terkadang justru dari keluarga yang tidak mengizinkan lansia untuk divaksinasi.

"Karena ternyata (keluarga) memperoleh informasi yang kurang tepat atau pihak yang tidak
berwenang terkait imunisasi atau vaksinasi," ujarnya.

Baca Juga: Heboh soal Meteor Jatuh di Puncak Merapi Yogyakarta, Begini Penjelasan BPPTKG

Sebagai lansia, Profesor Hindra menyatakan, dirinya telah divaksinasi dua kali. Padahal memiliki gangguan irama jantung, penderita hipertensi, kolesterol juga sempat tinggi, dan begitu juga asam urat.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah