Memiliki Komorbid, Salahsatu Penyebab Tingginya Kematian Lansia Akibat Covid-19

- 30 Mei 2021, 14:55 WIB
Ilustrasi Vaksinasi Lansia
Ilustrasi Vaksinasi Lansia /

Menurutnya, daerah perlu melakukan gerakan bersama yang jauh lebih masif dengan melibatkan stakeholder terkait agar semakin banyak lansia yang divaksinasi. Termasuk menciptakan model baru vaksinasi yang mudah, aman dan nyaman.

“Kami membuat kebijakan, satu pendamping yang membawa dua lansia akan ikut disuntik
vaksin. Mudah-mudahan daerah juga akan diimplementasikan. Karena ada 456 Kabupaten/Kota yang cakupan vaksinasi lansia masih di bawah 25%. Saya kira daerah perlu
mencontoh DKI Jakarta, yang camat maupun lurah ikut terlibat untuk memobilisasi lansia,” kata Maxi.

Baca Juga: Final Liga Champions Penuh Keberanian, Manchester City Kalah 0-1 dari Chelsea, Guardiola Janji Bakal Kembali

Di samping kemudahan akses, kepercayaan masyarakat mengikuti vaksinasi untuk melindungi dari potensi penularan COVID-19, turut menjadi perhatian pemerintah. Sebab, ada kecenderungan para anak-anak lansia ini khawatir mengikutsertakan orang tua mereka
vaksinasi karena takut akan keamanan dan efektivitas vaksin.

Koordinator PMO Komunikasi Publik KPCPEN Arya Sinulingga mengatakan, pemerintah menargetkan 181,5 juta penduduk Indonesia mendapatkan vaksin COVID-19. Proses penyuntikan yang telah dimulai sejak 13 Januari 2021 ditargetkan rampung dalam waktu satu tahun.

Karenanya, Arya menambahkan, pemerintah melibatkan semua pihak termasuk swasta untuk menyukseskan program vaksinasi nasional. Salah satu upaya yang dilakukan adalah semakin banyak membuka lokasi vaksinasi yang bertujuan memudahkan juga mendekatkan akses vaksinasi terutama bagi lansia.

Baca Juga: 4 Warga Cirebon Reaktif COVID-19 Saat Tes di Pos Penyekatan Bekasi, Langsung Dibawa ke Wisma Atlet

"Ini tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di sejumlah kota di Indonesia. Ada juga layanan drive thru," kata Arya.

Disamping itu, dia berharap, keluarga terdekat hendaknya mau mengajak dan membantu orang tua untuk divaksin. Karena hal tersebut semata-mata untuk kebaikan orang tua. "Jangan ragu, jaga dan sayangi orang tua kita dengan vaksinasi," tutur Arya.

Sementara itu, terkait efek samping, Ketua ITAGI Profesor Dr. Sri Rezeki S Hadinegoro, dr.,
SpA(K), menekankan kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir bahkan ketakutan.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah