Dari 11 Negara, Indonesia Menjadi yang Pertama Memulai Vaksinasi Massal Covid-19

- 19 Januari 2021, 07:00 WIB
Jubir Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Jubir Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito /covid19.co.id

PORTAL MAJALENGKA - Dengan dipelopori oleh Presiden Joko Widodo yang menjalani
vaksinasi Covid-19 perdana pada Rabu (13/1), Indonesia menjadi negara pertama dalam
Organisasi WHO South-East Asia region yang memulai vaksinasi massal Covid-19.

Adapun 11 negara anggota WHO South-East Asia, yaitu Bangladesh, Bhutan, Korsel, India, Maldives, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Thailand, Timor-Leste, dan Indonesia.

Vaksinasi Covid-19 penting untuk memutus rantai penularan Covid-19, memberikan
perlindungan kesehatan dan keamanan pada masyarakat Indonesia, serta membantu
percepatan proses pemulihan ekonomi.

Baca Juga: Zumi Zola Kembali Jadi Saksi dalam Sidang Suap Pengesahan RAPBD Jambi

Mayoritas penduduk perlu mendapatkan vaksin untuk menciptakan kekebalan komunal (herd immunity).

“Salah satu upaya penanganan pandemi dengan menghadirkan kekebalan komunitas atau herd immunity,” jelas Prof. Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19.

Vaksinasi tahap awal menyasar pada tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan
menghadapi Covid-19 dan ditargetkan selesai pada Februari 2021.

Baca Juga: Gerakan Donor Plasma Konvalesen untuk Penderita Covid-19 Diresmikan, Begini Harapan Wapres

Selanjutnya dilakukan tahapan vaksinasi pada petugas publik lalu kelompok masyarakat lainnya. Pemerintah mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam program vaksinasi.

Vaksin Covid-19 produksi Sinovac telah mengantongi izin penggunaan darurat dari BPOM dan fatwa halal MUI. Tahap awal vaksinasi ini merupakan langkah tepat dan layak diapresiasi. Namun, dengan adanya vaksin ini jangan membuat lengah.

“Pada prinsipnya siapa pun yang sudah vaksinasi tidak boleh meninggalkan protokol kesehatan (3M) sampai pandemi dinyatakan berakhir. Tetap pakai masker yang benar, jaga jarak dengan menghindari kerumunan, dan rajin cuci tangan,” tegasnya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Tiga Pelaku Pengedar Ekstasi Khusus Acara Hajatan

Prokes 3M ini upaya sederhana untuk melindungi diri dan orang lain di sekitar. Sinergi dan gotong royong menjadi kunci dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 bergantung pada kontribusi seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.

Pemerintah telah menyediakan vaksin Covid-19 secara gratis dan semua lapisan masyarakat
masyarakat harus berperan aktif dengan tetap disiplin menjalankan prokes 3M.

Baca Juga: Tim Medis Bedah 30 Pasien Patah Tulang Korban Gempa Sulbar

“Adaptasi perubahan perilaku untuk mencegah COVID-19 dan menjadi lebih sehat dengan 3M memang tidak mudah. Tapi ini harus dilakukan untuk kebaikan bersama,” tutup prof. Wiku.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x