PORTAL MAJALENGKA - Banjir Bandang dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatra Selatan.
Hujan menyebabkan meluapnya debit air Sungai Rupit dan Sungai Rawas pada Selasa 16 April 2024)
Hingga kini masih ada beberapa wilayah yang tergenang banjir.
Baca Juga: PKS Ajukan Dua Nama Untuk Maju di Pilkada Majalengka
Banjir bandang ini menyebabkan lima Kecamatan, yaitu Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Rupit, Kecamatan Ulu Rawas, Kecamatan Rawas Ilir dan Kecamatan Rawas Ulu.
"Kabupaten Musi Rawas Utara terdampak akibat peristiwa ini," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keteranganya.
Berdasarkan laporan yang diterima oleh Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB tercatat sebanyak 51.812 jiwa, 12.271 rumah.
Baca Juga: Pemimpin Muda Indonesia Berpartisipasi dalam Program Pertukaran di AS Terkait Demokrasi
292 rumah rusak berat, 110 rumah rusak sedang, 217 rumah rusak ringan, sembilan jembatan rusak berat (putus) dan 38 fasilitas ibadah terdampak kejadian ini.
Kondisi mutakhir yang dilaporkan adalah sebanyak empat Kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Karang Jaya, Kecamatan Rupit, Kecamatan Rawas Ulu dan Kecamatan Ulu Rawas sudah mulai surut.
Sementara Kecamatan Rawas Ilir dilaporkan masih dalam kondisi tergenang dan masih dalam pemantauan intensif oleh tim gabungan.
Baca Juga: Ribuan Warga Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Ruang, Status Masih Awas
Peristiwa ini mengakibatkan empat korban meninggal dunia, dimana dua warga diantaranya meninggal dunia dan dua warga yang dilaporkan hilang telah ditemukan oleh tim gabungan dalam keadaan meninggal dunia.
BPBD Kabupaten Musi Rawas Utara melaporkan, korban warga Desa Pulau Kidak, Kecamatan Rawas Ulu ditemukan pada Rabu (17/4/2024) dan satu warga Desa Lubuk Kumbung, Kecamatan Karang Jaya ditemukan pada Jumat (19/4/2024).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas Utara dan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara beserta tim gabungan lintas instansi.
Mereka masih melakukan asesmen dan koordinasi kepada aparat Kecamatan, aparat Kelurahan dan aparat Desa di wilayah terdampak untuk terus monitoring dan mendata dampak lanjutan akibat kejadian itu.***