Kolaborasi Jadi Kunci Ketepatan dan Kecepatan Penyaluran Bansos

2 September 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi bansos. /instagram @kemensosri

PORTAL MAJALENGKA - Pemerintah melalui Kementerian Sosial terus berupaya memberikan perlindungan dan jaminan sosial bagi masyarakat terdampak pandemi COVID-19.

Pemberian tersebut terutama yang tinggal di wilayah penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Salah satunya penyaluran Bantuan Sosial (bansos) yang diharapkan dapat menjadi jaring pengaman kesejahteraan masyarakat, sekaligus menstimulasi perekonomian agar terus bergerak.

Baca Juga: Beginilah Air yang Sah untuk Bersuci Menurut Kitab Fathul Qorib

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Tubagus Ahmad Choesni, menegaskan jika Bansos memiliki manfaat ganda.

“Penyaluran bansos diharapkan dapat membantu daya beli masyarakat yang membutuhkan. Lalu, ketika Bansos tersebut dimanfaatkan oleh KPM (Keluarga Penerima Manfaat, red) untuk konsumsi, maka hal tersebut dapat mendorong pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Selain Bansos reguler yang disalurkan setiap tahun, pemerintah juga menyalurkan Bansos non-reguler untuk membantu masyarakat di masa pandemi.

Baca Juga: Penggagas Petisi Hapus Keperawanan dalam Seleksi Calon Kowad: Tes Itu Tidak Berbasis Ilmiah

Salah satunya diberikan dalam bentuk Bantuan Sosial Tunai (BST) yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia dan telah masuk tahap penyaluran ke-5 dan 6 sebesar Rp 600 ribu per Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Selain itu, ada pula bantuan beras sebanyak 10 kilogram per KPM untuk 28,8 juta KPM yang disalurkan melalui Bulog.

Guna memastikan kuantitas dan kualitas beras medium layak untuk konsumsi, lanjutnya, Menteri Menko PMK Muhadjir Effendy langsung melakukan pengecekan secara acak terhadap beras yang akan didistribusikan.

Baca Juga: Kabar Baik Bagi Kaum Calon Kowad, Mabes TNI AD Hapus Tes Keperawanan

Pengadaan Bansos tidak hanya dilakukan oleh pemerintah pusat. Tubagus menegaskan dalam proses ini, pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat.

Pemerintahpun dikatakan Tubagus mengapresiasi setiap inisiatif dan keterlibatan semua pihak dalam upaya membantu masyarakat yang sedang kesulitan.

Kolaborasi seperti ini salah satunya sudah diterapkan dalam program pembagian Sembilan Bahan Pokok (Sembako) di Sukoharjo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Pegawai KPK Ungkap Profiling Lapangan yang Aneh hingga Doxing Keji saat TWK

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sukoharjo, Jawa Tengah AKBP Wahyu Nugroho pada kesempatan yang sama, mengatakan jika pihaknya secara rutin membagikan beras beserta pelengkap kepada masyarakat terdampak pandemi serta yang tengah melakukan isolasi mandiri.

Tidak hanya menyalurkan bantuan beras dari pemerintah, kepolisian juga berupaya memberdayakan produk lokal dalam program tersebut.

Misalnya, menggunakan lele hasil panen kolam budidaya di polsek setempat, atau sayur dan tanaman obat yang ditanam oleh warga, ke dalam paket bantuan yang disalurkan. Selain itu, pihaknya juga membantu penyaluran donasi dari pihak swasta.

Baca Juga: Semakin Terungkap Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Polisi Temukan Sepatu Putih Pelaku yang Tertinggal di TKP

Tim Bhabinkamtibmas dan Babinsa sangat memahami situasi di lapangan, tentang siapa saja yang benar-benar membutuhkan bantuan ini.

"Karena itu, melalui kolaborasi penyaluran sembako ini dapat disalurkan secara tepat. Saat distribusi, kami juga menggunakan kendaraan roda dua agar dapat menjangkau jalan-jalan kecil yang tidak dapat dimasuki mobil,” ujar Wahyu.

Selain memberikan bantuan, pihak kepolisian juga aktif mengajak warga untuk meningkatkan ketahanan pangan secara mandiri dengan memanfaatkan lahan untuk menanam atau beternak.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Buku Harian Seorang Istri 1 September 2021, Nana Ditahan Polisi Dewa Ingin Perpisahan

Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting untuk membantu masyarakat untuk bertahan di tengah situasi tekanan ekonomi.

Penyaluran Bansos yang tepat sasaran memang selalu menjadi perhatian banyak pihak. Dalam hal ini, pemerintah terus berusaha melakukan pemutakhiran, validasi, dan verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi sumber data penerima Bansos.

Direktur Riset INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Berly Martawardaya berharap upaya tersebut terus dijalankan, karena program Bansos sangat penting untuk melindungi warga miskin pada masa krisis, dapat menolong masyarakat yang betul-betul membutuhkan.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Dari Jendela SMP SCTV 1 September 2021, Joko Kecelakaan Mengebut dan Hilang Tercebur Sungai

Pada kesempatan ini Berly pun mengharapkan pemerintah dapat memperbanyak program
digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Hal itu, lanjutnya, bisa dilakukan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan pengetahuan digital sebagai upaya mengoptimalkan kinerja mereka pelaku UMKM.

Tubagus menggarisbawahi, bahwa penyaluran Bansos membutuhkan kerja sama dan kolaborasi banyak pihak, baik pemerintah pusat atau daerah, TNI/Polri, serta masyarakat.

Baca Juga: Sinopsis Sinetron Naluri Hati di SCTV 1 September 2021, Rina Juga Bidik Harta Kekayaan Milik Zain

Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi tentang bansos atau hendak melakukan pelaporan, dapat mengakses https://cekbansos.kemensos.go.id/***

Editor: Andra Adyatama

Tags

Terkini

Terpopuler