Pesan Moeldoko Bagi Pengkritik Presiden: Jangan Sembarang Bicara Lewat Kalimat Maupun Gambar

21 Agustus 2021, 19:35 WIB
KSP Moeldoko. /KSP/

PORTAL MAJALENGKA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menegaskan bahwa pemerintah tidak antikritik. Presiden justru terbuka dengan segala kritik yang datang dari masyarakat.

Tetapi, kata Moeldoko, kritik yang dialamatkan pada presiden Jokowi harus tetap menjunjung tata krama dan kesantunan yang hidup di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Moeldoko mengingatkan itu lantaran menurut dia masyarakat kerap terjebak dalam persepsi keliru. Bagi sebagian kalangan, kata dia, kritik seringkali disama artikan dengan fitnah.

Baca Juga: Mural Wajah Mirip Jokowi Diduga Ekpresi Kritik terhadap Presiden, Istana Buka Suara

Padahal keduanya berbeda. Karena itu, dia melarang masyarakat untuk menyampaikan kritik kepada presiden Jokowi secara sembarangan.

"Jangan sembarangan berbicara. Jangan sembarangan menyatakan sesuatu dalam bentuk kalimat atau dalam bentuk gambar," kata Moeldoko dilansir dari Youtube Kantor Staf Presiden, Jumat 20 Agustus 2021.

Celakanya, kata dia, kritik secara sembarangan itu kerapkali melibatkan tokoh-tokoh tertentu. Mereka, para tokoh itu seringkali memperkeruh suasana. Padahal, kata dia, para tokoh itu sejatinya ikut mengedukasi masyarakat dengan cara benar.

Baca Juga: Tidak Hanya Kritik, Kontribusi Nyata Juga Diperlukan dalam Hadapi Pandemi

"Banyak tokoh-tokoh kita yang tidak memberikan pendidikan kepada mereka-mereka itu. Justru terlibat di dalamnya untuk memperkeruh situasi. Janganlah seperti itu. Karena apapun, presiden adalah orang tua kita," ujarnya.

Dia bahkan memastikan bahwa Presiden Jokowi tak ambil pusing dengan segala bentuk kritik yang dialamatkan pada kepemimpinannya. Bahkan, presiden selalu pesan-pesan moral dan edukatif kepada para pengkritiknya. Misalnya soal adab dan kesantunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

"Sebenarnya dari awal presiden selalu mengatakan dan ini lebih bersifat edukatif. Presiden sangat terbuka. Nggak pernah pusing dengan kritik, ya. Tapi beliau selalu menyisipkan sebuah kalimat yang indah, kita orang timur memiliki adab. Jadi kalau mengkritik sesuatu yang beradab. Tata krama ukuran-ukuran culture kita itu supaya dikedepankan," tegasnya.

Baca Juga: Mural Wajah Mirip Jokowi Diduga Ekpresi Kritik terhadap Presiden, Istana Buka Suara

Moeldoko menegaskan, dengan keterbukaan presiden terhadap kritik, tidak ada celah menuduh pemerintahan Presiden Jokowi anti kritik. Hanya saja, para para pengkritik perlu melihat cara penyampaian kritiknya kepada Presiden Jokowi.

"Jadi bukan hanya selalu berbicara (pemerintah) anti kritik, anti kritik. Tapi cobalah lihat cara mengkritiknya itu. Berikutnya, kadang-kadang kita itu mudah sekali untuk menjustifikasi, menyamakan kritik dengan fitnah. Ini sering terjadi di kita," katanya.***

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Kantor Staf Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler