Pidato Jokowi Tak Singgung Pemberantasan Korupsi Jadi Sorotan, Moeldoko Jawab Begini

- 21 Agustus 2021, 18:30 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan baju adat Suku Baduy saat menghadiri sidang tahunan MPR, Senin, 16 Agustus 2021.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenakan baju adat Suku Baduy saat menghadiri sidang tahunan MPR, Senin, 16 Agustus 2021. /Instagram/@jokowi

PORTAL MAJALENGKA - Pidato kenegaraan Presiden Jokowi pada sidang tahunan MPR RI pada 16 Agustus lalu jadi sorotan. Pidato Jokowi tak singgung pemberantasan korupsi.

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko merespons sorotan publik itu. Dia mengatakan, pihaknya konsen melihat tindakan-tindakan nyata presiden dalam konteks perang melawan korupsi.

"Sebenarnya kita konsen melihat actionya apa yang telah dilakukan oleh bapak presiden dalam konteks (pemberantasan) korupsi ini. Jadi, jangan hanya konsen pada amanat (pidatonya). Tapi juga tolonglah dilihat (actionnya)," kata Moeldoko dilansir dari Youtube Kantor Staf Presiden, Jumat malam 20 Agustus 2021.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Komnas HAM Untungkan Pegawai KPK, Harap Jadi Atensi Presiden Jokowi untuk Ditindaklanjuti

Selain menekankan pada action presiden, Moeldoko juga mengatakan bahwa pada saat ini, Presiden Jokowi memprioritaskan penanganan Pandemi Covid-19. Pemulihan kesehatan masyarakat Indonesia, kata dia, jadi fokus utama pemerintahan Presiden Jokowi saat ini. Pada saat lain, agenda-agenda pemberantasan korupsi juga tak boleh diabaikan.

"Presiden Jokowi menekankan dalam situasi pandemi ini, yang jadi prioritas utama adalah sektor kesehatan. Tapi Presiden juga selalu mewanti-wanti jangan sampai agenda-agenda besar lain itu diabaikan oleh siapapun. Diantaranya agenda besar itu adalah bagaimana kita mencegah korupsi dan menghindari dari tindakan-tindakan korupsi," ujarnya.

Bukti adanya aksi nyata presiden memberantas korupsi adalah dengan meluncurkan Online Single Submition (OSS). Kata dia, itu menjadi salah satu indikator bahwa Indonesia telah melaksanakan praktek pemerintahan yang terbuka (open goverment) yang dia sebut sudah luar biasa.

Baca Juga: Mural Wajah Mirip Jokowi Diduga Ekpresi Kritik terhadap Presiden, Istana Buka Suara

"Buktinya apa? Buktinya Indonesia dua kali ditunjuk sebagai dewan pengarah di open goverment partnership. Dua kali saya datang ke Goergia tentang open goverment partnership. Karena melihat perkembangan (penanganan) korupsi di Indonesia cukup bagus. OSS salah satu indikasi bahwa kita ini ingin menjauh dari korupsi itu," katanya.

Halaman:

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: YouTube Kantor Staf Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x