Liga 1 Belum Ada Kepastian, Coach Djanur Lebih Banyak Urus Klub Lokal Persima Majalengka

- 30 Desember 2020, 10:00 WIB
Pelatih PS Barito Putera Djadjang Nurjaman atau Djanur ketika menghadiri kegiatan penutupan diklat bagi pelatih lisensi di kabupaten  Majalengka, Rabu 30 Desember 2020.
Pelatih PS Barito Putera Djadjang Nurjaman atau Djanur ketika menghadiri kegiatan penutupan diklat bagi pelatih lisensi di kabupaten Majalengka, Rabu 30 Desember 2020. /Pikiran Rakyat/Portal Majalengka/Andra Adyatama

PORTAL MAJALENGKA - Wabah Covid-19 berimbas kepada semua sektor termasuk sepak bola. Para pelatih nasional di liga pun sudah tidak ada kegiatan sama sekali atau menganggur hanya mengisi kekosongannya dengan caranya masing-masing.

Salahsatunya Pelatih asal Majalengka Djadjang Nurjaman atau yang akrab disapa Coach Djanur. Pria kelahiran Malausma Majalengka yang kini melatih Barito Putera, lebih banyak mengisi waktunya sebagai ketua umum Persatuan Sepakbola Indonesia Majalengka (Persima).

Coach Djanur terlihat menghadiri kegiatan penutupan diklat bagi pelatih lisensi di kabupaten  Majalengka yang diikuti 6 kabupaten/kota se Jawa Barat seperti Kabupaten Ciamis, Cirebon, Kota Bekasi, Bandung, dan Cirebon serta tuan rumah Majalengka dengan total peserta 30 orang.

Baca Juga: Literasi Di Ujung Tanduk

“Ketika tidak ada kompetisi, Saya lebih banyak beraktifitas mengurus Persima meluangkan waktu dengan menghadiri pelaksanakan diklat bagi pelatih lisensi di kabupaten  Majalengka  seperti sekarang,” ujar Coach Djanur, Rabu 30 Desember 2020.

Menurut Coach Djanur, wabah corona berimbas kepada semua sektor termasuk kepada sepakbola. Para pelatih nasional yang ada di liga pun sudah tidak ada kegiatan sama sekali atau menganggur hanya mengisi kekosongannya dengan cara masing-masing .

Coach Djanur senidir mengisi kekosongannya dengan cara memberikan ilmu kepelatihan sepakbola kepada klub yang berada di kampung halamannya Persima.

Baca Juga: Pemkot Sukabumi Berikan Opsi Penambahan Ruang Isolasi Pasien Covid-19

Djajang Nurjaman yang akrab di panggil Coach Djanur adalah mantan pelatih Persib Bandung dan juga mantan pemain sepak bola legendaris indonesia yang terkenal pada dekade 1980. Djanur merupakan salah satu pelatih terbaik di indonesia saat ini.

Menurut Coach Djanur, dengan tidak adanya kompetisi merupakan pukulan sangat berat yang harus diterima pelaku sepakbola Indonesia.

Bagaimana tidak, harapan yang sempat melambung kompetisi kembali dilanjutkan (Oktober) namun harus tertunda beberapa kali hingga akhirnya diputuskan tak ada lagi kegiatan pertandingan tahun ini (2020).

Baca Juga: Warga Karawang yang Meninggal Akibat Covid-19 Capai 200 Orang

Liga 1 edisi 2020 diputuskan ditunda hingga awal 2021. Kepolisian negara Indonesia tidak menerbitkan surat izin pertandingan mengingat kasus Covid-19 yang masih tinggi.

Kondisi tersebut di atas secara langsung berdampak kepada mentalitas dan psikologis pemain.

Tidak normal karena pelatih, pemain, dan official sebagian besar bergantung hidup kepada berjalannya roda kompetisi.

Baca Juga: Rumah Sakit Rujukan Penuh, 493 Pasien Covid-19 di Karawang Dirawat di Hotel

“Pada akhirnya, pesepakbola, pelatih, dan staf secara prinsip seolah dihukum karena tidak diizinkan untuk bermain sepakbola. Kami tidak mendapat pemasukan yang normal, banyak orang terdampak karena itu, kehidupan keluarga berasa dari pemasukan (gaji) pemain,” ungkapnya.

Jangan tanyakan kekhawatiran pemain, mereka sangat cemas dengan masa depan. Tak ada kabar pasti kapan Liga 1 kembali dimulai.

“Kami tentunya sangat cemas dengan masa depan dan jika itu terjadi maka mereka tidak termotivasi lagi untuk berlatih,” lanjut Coach Djanur.

Baca Juga: Pria Pemeran Video Asusila 19 Detik Bersama Gisel Itu Michael Yukinobu Defretes

Kondisi ini tak boleh berlanjut berharap ada kepastian jadwal kick-off sesegera mungkin. Pelatih dapat menyusun program latihan, pemain pun bisa kembali termotivasi menjalani latihan.

“Kami butuh klarifikasi, kami butuh kejelasan. Seperti yang saya katakan, ini berkaitan dengan profesi banyak orang dan banyak keluarga terlibat dengan ini. Ini adalah hal yang sangat besar. Semua ingin bermain sepakbola,” tutup Coach Djanur.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah