Mengintip Budidaya Bunga Sedap Malam di Majalengka, Ini 5 Keuntungannya!

- 27 September 2020, 14:00 WIB
Petani budidaya sedap malam di kelurahan Cijati Majalengka
Petani budidaya sedap malam di kelurahan Cijati Majalengka /Portal Majalengka/Pikiran Rakyat/Andra Adyatama

PORTAL MAJALENGKA - Wilayah tengah dan selatan kabupaten Majalengka merupakan daerah subur. Hampir sepanjang tahun, tanahnya bisa ditanamioleh berbagai sayuran, padi dan bahkan palawija.

Namun, selain menanam padi, para petani bisa mencoba menanam bunga Sedap Malam.

Selain peluang bisnis yang masih terbuka lebar karena belum ada pesaing, bisnis ini juga sangat menjanjikan. Apa saja keuntungannya? 

Baca Juga: Dibanding Resesi, Pengusaha Lebih Takut Pandemi Berkepanjangan

1. Tidak perlu lahan luas

Menurut salah satu petani asal Kelurahan Cijati kecamatan Majalengka H Aci Munasir Matlub mengatakan, dirinya menanam bunga diatas lahan hanya seluas 0,2 hektar.

Munasir menjelaskan, sudah 9 tahun lahan pertanian padinya ia alihkan untuk ditanami Bunga Sedap Malam.

Walau demikian bukan berarti secara total tidak menanam padi karena setelah 3 tahun berlangsung, tanah dari tanaman Bunga Sedap Malam harus diseling dulu dengan tanaman lain baik itu padi maupun palawija.

Baca Juga: Revisi Perwali Demi Persib Bandung

Pergantian tersebut sebagai upaya agar tanah tetap subur, sebab kalau di 3 tahun kedua ditanami bunga kembali, maka tanaman tersebut tidak panen.

"Saya sudah coba, setelah bunga dipanen dan kembali ditanami bunga, hasilnya kurang bagus malahan tidak panen," ujar dia Minggu 27 September 2020.

Lahannya pun tidak harus luas, asal pasokan air tersedia. Selain itu, bunga sedap malam juga cocok di kondisi dataran apapun baik tinggi maupun rendah.

Baca Juga: Anies : Pelandaian Grafik Kasus Aktif Bukan Tujuan Akhir

2. Pesaing masih jarang

Hasil dari keberanian H Aci untuk mencoba menanam Bunga Sedap Malam rupanya langsung nampak sejak ia mencoba tahun 2009 silam.

Pesanan yang awalnya hanya datang dari orang yang pertama menawarkan bibit Bunga Sedap Malam.

Berangsur mulai meluas, bahkan kini sekelas Toko Bunga terbesar di Cirebon yakni  Toko Bunga Rose Merry, juga minta pasokan bunga dari H Aci.

Baca Juga: Pejabat Senior China Dipecat Karena Dituduh Bocorkan Rahasia Negara

Dipaparkannya, tanah di Majalengka menurutnya cocok untuk tanaman jenis Bunga Sedap Malam.

Hal itu terbukti dari tidak adanya kendala dalam perawatan yang hampir sama perawatannya dengan tanaman Bawang.

"Kontur tanahnya cocok sehingga Bunga Sedap Malam yang saya tanam, hasilnya selalu bagus, dengan bibit yang saya beli langsung dari wilayah Lembang," ungkapnya.

Baca Juga: Konflik di Internal Kadin Jabar, Ridwan Kamil: Hambat Kolaborasi Penanganan Covid-19

Selain itu, persaingan di dunia usaha untuk penjualan bunga sedap malam juga masih terbuka sangat lebar.

Di Majalengka saja, menurutnya cuma ada dua petani yang menggeluti bisnis ini.

Sehingga tidak heran jika bunga sedap malam miliknya merambah pasar hingga ke kota-kota besar seperti Bandung dan cirebon.

Baca Juga: Race MotoGP Catalunya 2020 Digelar Sore Nanti, Ini susunan Pembalapnya!

3. Keuntungan tiga kali lipat

Masih dijelaskannya, 9 tahun perjalanan menanam Bunga Sedap Malam membuatnya makin dikenal masyarakat yang kini menyebutnya H Aci Sedap Malam.

Selain terkenal karena bunga yang beraroma wangi segar tersebut kesejahteraan H Aci pun semakin melonjak.

Dari 0,2 hektar tanaman Bunga Sedap Malam sambung Dia,  modal yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 3.125.000.

Baca Juga: 6 Manfaat Minum Teh Bagi Kesehatan Tubuh

Dari sejak tanam ia tinggal menunggu 7 bulan untuk panen perdana dan setelah itu setiap seminggu sekali selama 3 tahun H Aci tinggal memanen saja bunga-bunga yang sudah mekar tersebut.

"Setelah masa panen tinggal penyiangan dan pemupukan saja. Dan selama 3 tahun Bunga Sedap Malam ini seminggu sekali siap dipanen dengan konsumen yang sudah antri dari Bandung, Cirebon maupun Majalengka," terangnya.

Masih dijelaskannya, jika hari-hari besar keagamaan maupun hari-hari besar nasional permintaan pasokan bunga akan meningkat dengan harga per tangkai 4 ribu rupiah, sementara jika pesanan biasa harga pertangkai hanya 2 ribu rupah saja.

Baca Juga: Febri Diansyah ungkap Alasan Pengunduran Dirinya dari Kepala Biro Humas KPK, Warganet Banjiri Twitt

"Alhamdulillah untuk masa tanam sekitar 3 tahun, maka saya bisa memperoleh 2,5 juta rupiah setiap bulannya. Sehingga dalam kurun 3 tahun Bunga Sedap Malamini memberi keuntungan sekitar 90 juta rupiah atau 30 juta rupiah per tahun dengan kalkulasi dipotong biaya perawatan dan pupuk," ungkapnya.

4. Cocok ditanam dalam suhu apapun

Budidaya bunga sedap malam ternyata tak hanya bisa dilakukan di daerah bersuhu udara dingin seperti di wilayah selatan Majalengka, namun bisa dilakukan di suhu udara panas seperti di Majalengka wilayah tengah dan utara, produksi dan kualitasnya pun ternyata bagus, pasarnya kini dikirim ke sejumlah daerah Cirebon dan Bandung.

Baca Juga: Ada-ada Saja! Kapolsek Tegal Selatan Dicopot dan Diperiksa Propam Gara-gara Konser Dangdut

Produksinya bunga setiap minggunya kini mencapai 500 tangkai. Bunga tersebut dikirim ke Cirebon dan dan Bandung dengan harga Rp 2.000 per tangkai.

Atau terkadang konsumen datang langsung ke kebun untuk mengambil barang jika mereka butuh mendesak.

Aci mengaku menanam bunga sedap malam berawal dari kenalan anaknya yang juga pedagang bunga asal Kadipaten yang menyarankan untuk menanam bunga sedap malam dengan alasan permintaanya cukup tinggi.

Baca Juga: ASN Dijemput di Tengah Rapat dengan Dewan Lantaran Positif Covid-19

“Inget ketika itu akan pergi ke Bandung untuk membeli kendaraan bersama anak saya, namun akhirnnya batal karena kendaraan yang diinginkan tidak sesuai. Di jalan bertemu dengan salah seorang sahabat anak saya pedagang bunga, dia menyarankan untuk menanam bunga sedap malam yang katanya pasarnya tinggi dan harganya mahal,” ungkapnya.

Uang untuk membeli kendaraan akhirnya dipergunakan untuk membeli bibit bunga sebanyak, 1,25 kw. Bibit tersebut kemudian ditanam di lahan sawah seluas 125 bata.

Awal menanam diterus dibimbing oleh Dadang sahabat anaknya. Hingga usia 7 bulan bunga sudah bisa diproduksi dengan jumlah yang lumayan banyak harganya saat itu hanya Rp 500 per tangkai.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Gejala Utama Covid-19 Tidak Selalu Ditandai dengan Demam

5. Tak pernah sepi pemesan

Menurutnya, pasar bunga tak pernah henti, apalagi di saat musim hajatan atau Lebaran dan Imlek.

Sepinya permintaan bunga hanya terjadi pada saat bulan puasa, di bulan puasa nyaris tak pernah ada yang beli. Baru dua hari menjelang Lebaran permintaan mulai tinggi.

Sekarang, kata Aci, harga bunga sudah mencapai Rp 2.000 per tangkai, bunga pun tidak usah ditawarkan lagi pada pembeli namun pembeli yang memesan sendiri melalui sambungan telepon, serta pembayaran langsung ditransfer melalui bank.

Baca Juga: Pilkada Serentak 2020, Menakar Harta Kekayaan Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution

Dari hasil penjualan bunga tersebut, kini Aci mengaku sudah bisa naik haji bersama istrinya, menyekolahkan dua anaknya hingga lulus sarjana dan memperluas lahan sawahnya, yang silih berganti ditanami bunga.

Karena menurut Aci, tanaman bunga sedap malam tidak bisa terus dilakukan di satu tempat namun hanya bisa bertahan sekitar tiga tahun, setelah itu tanaman harus dipindah ke lahan baru bekas sawah.

Jika dipaksakan di lahan yang sama produksinya turun demikian juga dengan kualitas bunga. Karena kemungkinan tanaman jenuh.

Baca Juga: Adidas Bagi-bagi Hadiah ternyata Hoax

Selain menanam sedap malam, Aci berupaya menanam bunga denron yang juga permintaan daunnya cukup tinggi dan harganya mahal mencapai Rp 1.000 per lembar.

Sayangnya tanaman denron tak tahan dengan udara panas, sehingga pada musim kemarau tahun lalu tanaman bunga tersebut hampir seluruhnya mati karena kekurangan air.

“Saya menanam denron lumayan banyak, tapi kini tinggal beberapa pohon karena mati kekurangan pasokan air,” ungkapnya.

Baca Juga: Mau Bikin Kamar Seperti Hotel? Lakukan Cara-cara Ini

Kini, kawasan Majalengka tak hanya cocok jadi lahan pertanian padi, holtikultura namun juga bunga sedap malam dan mawar di Blok Sadarehe, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka yang juga sudah diproduksi bertahun-tahun.***

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x