Amalan Sunnah Hari Raya Idul Adha yang Bernilai Pahala Jika Melakukannya, Yuk Amalkan!

- 28 Juni 2023, 09:00 WIB
Ilustrasi. Amalan Sunnah Hari Raya Idul Adha yang Bernilai Pahala jika Melakukannya, Yuk Amalkan!/ Instagram@kebunraya_id//
Ilustrasi. Amalan Sunnah Hari Raya Idul Adha yang Bernilai Pahala jika Melakukannya, Yuk Amalkan!/ Instagram@kebunraya_id// /

PORTAL MAJALENGKA - Terdapat beberapa amalan sunnah Hari Raya Idul Adha yang bernilai pahala jika kamu melakukannya.

Hari Raya Idul Adha merupakan sapah satu hari raya umat Muslim yang dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah pada setiap tahunnya. Pada tahun ini, Hari Raya Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.

Pada hari raya ini, umat Islam akan menyembelih kurban dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Baca Juga: Keistimewaan Ibadah Haji di Antaranya Bisa Bermunajat di Tempat-tempat Suci

Selain berkurban, ada beberapa amalan sunnah lain yang dianjurkan untuk dilakukan karena bernilai pahala.

Berikut beberapa amalan sunnah Hari Raya Idul Adha yang bernilai pahala jika kamu melakukannya.

1. Menghidupkan malam takbiran

Salah satu amalan Hari Raya Idul Adha yaitu menghidupkan malam Idul Adha dengan bertakbir. Selain itu bisa dilengkapi dengan sholawat, sholat malam dan lain sebagainya.

Baca Juga: 5 Tips Cara Menyimpan Daging yang Benar Agar Tahan Lama dan Tidak Bau

Selain bernilai pahala, malam takbiran ini merupakan salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa.

Hukum bertakbir di hari Idul Adha maupun Idul Fitri adalah sunnah. Ulama berpendapat, takbir Idul Adha bisa dimulai sejak Subuh di hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga akhir petang hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).

Lafal takbir Idul Adha:

اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أكْبَرُ وَ لِلَّهِ الْحَمْد

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَه صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَه لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ أَكْبَرُ

Baca Juga: 10 Bagian Daging Sapi Kurban yang Layak Anda Tahu, Berikut Rekomendasi Mengolahnya

Latin: Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, laa ilaaha illa Allaahu wa Allaahu akbar, Allaahu akbar wa lillaahil hamd

Allaahu akbar kabiira wal hamdu lillaahi katsiira wa subhaana Allaahi bukrataw wa ashiilaa laa ilaaha illa Allahu wa laa na'budu illa iyyaah mukhlishiina lahud diin, wa law karihal kaafiruuna laa ilaaha illa Allaahu wahdahu shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdahu, wa hazamal ahzaaba wahdahu, laa ilaaha illa Allahu akbar.

Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah Maha Besardan segala puji bagi Allah."

Baca Juga: Tips Cara Hilangkan Bau Prengus pada Daging Kambing yang Dapat Kamu Lakukan

"Allah Maha Besar dengan kebesaran yang sempurna dan segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pagi dan petang. Tiada tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya seraya memurnikan agama-Nya meskipun orang-orang kafir membenci. Tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan musuh-musuhNya dengan Keesaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."

2. Mandi sebelum sholat Idul Adha

Salah satu amalan saat Hari Raya Idul Adha yaitu mandi sebelum sholat Idul Adha.

Sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits bahwasannya Nabi Muhammad SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha.

Baca Juga: Tips Cara Menyimpan Daging Kurban di Kulkas Agar Awet dan Tidak Bau Ketika Dimasak

3. Memakai pakaian yang terbaik dan wewangian

Memakai pakaian terbaik dan menggunakan wewangian untuk melaksanakan sholat Idul Adha merupakan salah satu amalan sunnah pada hari raya.

Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata:

"Rasulullah SAW menyuruh kami agar memakai pakaian terbaik dan wewangian terbaik yang kamu miliki pada dua hari raya." (HR. Al-Hakim).

Baca Juga: 4 Langkah Menyimpan Daging Kurban Biar Awet dan Tahan Lama

4. Melaksanakan sholat Idul Adha

Sebagaimana hadist Ibnu Umar RA, bahwasanya Rasulullah SAW, Abu Bakar, dan Umar RA, mereka bisa melakukan sholat dua hari raya sebelum berkhutbah (H.R Bukhori, Muslim, An-Nasa'i)

Cara pengerjaan sholat Idul Adha sama seperti salat Idul Fitri, yaitu dengan salat dua rakaat layakanya salat pada umumnya. Adapun membedakannya yaitu salat Id bertakbir sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama, dan bertakbir lima kali di rakaat kedua.

Untuk waktu pelaksanaannya, Rasulullah SAW menganjurkan salat Idul Adha untuk dilakukan segera. Sebagaimana riwayat Jundab.

Baca Juga: Kapan Puasa Tarwiyah dan Arafah 1444 H? Berikut Waktu dan Niat Puasanya

"Nabi SAW pernah mengerjakan salat Idul Fitri bersama kami dan pada saat itu matahari setinggi dua tombak. Sedangkan pada salat Idul Adha, matahari baru setinggi satu tombak."(HR Hasan bin Ahmad al-Bana, dalam kitab Al-Adhaahii).

5. Tidak makan terlebih dahulu sebelum shalat sunnah Idul Adha

Berbeda dengan Idul Fitri, amalan sunnah Hari Raya Idul Adha yaitu tidak terburu-buru makan sebelum melaksanakan sholat Id.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Budairah bahwa Rasulullah Saw tidka berangkat pada hari Raya Idul Fitri sebelum makan terlebih dahulu dan beliau tidka makan pada waktu Idul Adha kecuali setelah pulang dari sholat Idul Adha.

Baca Juga: Tamil Selvan: Parpol Pendukung Usulan Perpanjangan Jabatan Kades Pragmatis

6. Berjalan kaki ketika berangkat ke tempat sholat Idul Adha serta membedakan jalan pergi dan pulang

Amalan lainnya pada saat Idul Adha adalah berjalan kaki ketika berangkat menuju tempat shalat Idul Adha.

Sebagaimana kebiasaan Rasulullah yang tidak pernah menunggangi tunggangan saat berangkat menuju ke tempat sholat Id. Kemudian biasanya antara jalan pergi dan pulang, Rasulullah menempuh jalan yang berbeda.

Dari sahabat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:

كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ

“Nabi SAW ketika shalat ‘ied, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.” (HR. Bukhari no. 986)

Baca Juga: Hasil Final AVC Challenge Cup 2023: Timnas Voli Putri Indonesia Harus Akui Kekuatan Vietnam setelah 5 Set

Kemudian sahabat Ibnu Umar ra. juga berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا

“Rasulullah SAW biasa berangkat sholat ‘ied dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang juga dengan berjalan kaki.” (HR. Ibnu Majah no. 1295).

7. Memberi ucapan selamat hari raya

Memberi ucapan selmaat hari raya menjadi slah satu amalan sunnah pada Hari Raya Idul Adha.

Baca Juga: Masuk di Penghujung Laga, Asnawi Berhasil Bantu Jeonnam Dragons Tundukkan Tuan Rumah Gimpo FC

Hal ini juga dilakukan oleh para sahabat nabi, ketika mereka berjumpa satu sama lainnya di Hari Raya Idul Adha maupun Idul Fitri. Adapun ucapan yang biasa dikatakan oleh mereka adalah:
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ

Latin: Taqabbalallaahu minnaa wa minkum

Artinya: "Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian." (Kitab Fath al-Bari, jilid II, hal. 517. Sanad riwayat ini baik menurut Al-Hafizh , dan Al-Albany menyebutnya shahih dalam kitab Tamam al-Minnah [354]).

Baca Juga: JAGA KEBUDAYAAN DAERAH, Pemkab Cirebon Upayakan Proses Hak Paten Kesenian Burok

Itulah beberapa amalan sunnah pada Hari Raya Idul Adha yang bernilai pahala jika melakukannya. Selamat Hari Raya Idul Adha, Taqobbalallahu minna waminkum.***

Ikuti selengkapnya artikel kami di Google News

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah