Edukasi Kelompok Rentan, Penting Guna Mencegah Terjadinya Stunting

- 3 Desember 2021, 08:00 WIB
Ilustrasi stunting pada anak.
Ilustrasi stunting pada anak. /Dok. Pikiran Rakyat/

Baca Juga: Ketemu Raisa Massa Aksi 212 Bubarkan Diri, Panitia di Patung Kuda Terancam Pidana

Selain itu, dengan memanfaatkan teknologi, bisa dilakukan telekonseling, agar nakes tetap aman namun kesehatan anak-anak juga terpantau. Kemudian, ibu hamil juga dapat datang ke Puskesmas dengan perjanjian dan mengedepankan prokes.

Kepada ibu hamil, Kartini memberikan beberapa saran agar bayi terlahir sehat. Di antaranya,
pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kesehatan, asupan makanan yang baik, juga menjaga lingkungan agar tetap sehat, termasuk bebas dari asap rokok.

Ia menjelaskan banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting, bukan hanya pada asupan makanan, melainkan juga pola asuh, pola makan, budaya setempat. Sebagai contoh, pemahaman lokal yang salah seperti makan ikan bisa mengganggu kesehatan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 2 Desember 2021: Aldebaran Bingung Siapa Karyawan yang Berkhianat, Ada Link Streaming

Hoaks yang demikian dapat berdampak pada asupan gizi anak atau ibu hamil.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, M. Adib Khumaidi juga menegaskan pentingnya edukasi sebagai bagian dari upaya preventif promotif dalam hal kesehatan, termasuk mencegah stunting.

“Problematika utama mengatasi kesehatan adalah dengan upaya preventif promotif, bukan upaya kuratif,” ujarnya.

Baca Juga: Terungkap, Pelaku Pembunuhan Subang Menikmati Aksi Kejahatannya, Eksekutor Bukan Orang Dekat

Ia menegaskan, seharusnya kita dapat menemukan kasus anak yang kurang gizi, bukan mendapatkan anak kurang gizi yang mendatangi fasyankes. Untuk itu, ia mengharapkan revitalisasi peran Puskesmas dalam upaya tersebut.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah