Ahli Ini Tak Rekomendasikan Vaksin AstraZeneca Bagi Usia di Bawah 30 Tahun

- 23 Mei 2021, 07:50 WIB
Profesor Zubairi anggap perbuatan oknum petugas Kimia Farma, yang penggunaan ulang alat rapid test antigen merupakan pelanggaran yang amat berat.
Profesor Zubairi anggap perbuatan oknum petugas Kimia Farma, yang penggunaan ulang alat rapid test antigen merupakan pelanggaran yang amat berat. /Twiter @Profesor Zubairi/

PORTAL MAJALENGKA - Ahli penyakit dalam Prof. Zubairi Djoerban tak membolehkan vaksin AstraZeneca diberikan kepada orang berusia di bawah 30 tahun. Sebab, vaksin itu sering dikait-kaitkan dengan kasus pembekuan darah.

Beberapa kasus bahkan menyebabkan penerima vaksin itu meninggal dunia.

"Ada pertanyaan lagi kepada saya tentang AstraZeneca. Apakah boleh untuk orang di bawah 30 tahun? Saya jawab, tidak boleh. Kenapa? Karena beberapa kejadian di Inggris mengaitkannya dengan pembekuan darah. Ada 79 kasus dari 20 juta dosis vaksin, 19 di antaranya meninggal," katanya di akun twiter @ProfesorZubairi, Sabtu (22/5/2021).

Baca Juga: Jalan Lingkar Brebes-Tegal Tuntas Dibangun, Perjalanan Lancar Jaya

Meskipun begitu, diakuinya vaksin tersebut tentu lebih banyak memberi manfaat pada masyarakat. Apalagi pada musim wabah Covid-19 ini. Kebutuhan vaksin untuk melindungi orang dari resiko penularan dan kematian sangat tinggi.

"Pertanyaan lanjutan. Apakah memakai AstraZeneca itu berisiko? Yang jelas, tidak ada pengobatan atau vaksin yang bebas dari risiko. Bagi saya, AstraZeneca memberi lebih banyak manfaat daripada risiko. Namun, untuk di bawah usia 30, vaksin lain mungkin pilihan yang lebih baik," kata pionir penanganan HIV/Aids di Indonesia itu.

Bahkan, kata dia, sejak bulan lalu, pemerintah Inggris membuat kebijakan baru terkait penggunaan vaksin AstraZeneca. Di sana, kata dia, vaksin tersebut hanya diberikan kepada orang berusia di atas 30 tahun.

Baca Juga: BMKG Bantah Indonesia Alami Gelombang Panas, Begini Penjelasannya

"Sejak April lalu, Inggris pun hanya memberi AstraZeneca untuk mereka yang berusia di atas 30. Bagi mereka yang di bawah 30, pemerintahnya memberikan alternatif untuk menggunakan vaksin jenis lain," katanya.

Halaman:

Editor: Muhammad Ayus

Sumber: Twitter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x