Ini merupakan upaya dari wilayah Pasundan yakni prabu kian Santang yang berkeinginan mengislamkan rakyat Pasundan.
Baca Juga: Kebesaran Rara Santang Ibunda Sunan Gunung Jati Menolak Harta Dunia dari Raja Mesir
Akhirnya filosofi Kujang yang sebelumnya bernuansa kepada ajaran leluhur dari kultur yang lampau direka ulang sesuai dengan filosofi ajaran Islam.
Huruf Sin sendiri adalah huruf pertama dalam kalimat syahadat, di mana setiap manusia bersaksi akan tuhan yang maha esa dan Nabi Muhammad sebagai utusan-nya.
Dengan mengucap kalimat Syahadat dan niat dalam hati inilah maka setiap manusia secara otomatis masuk Islam.
Sejak itulah model Kujang menggambarkan paduan dua karakter yang pertama Kujang bentuk awal Prabu kuda lalean yang disempurnakan oleh Prabu Siliwangi kedua gaya Kujang Prabu kian santang.
Baca Juga: Punya Penyakit Kulit Memang Menggangu Penampilan, Begini Cara Merawat Kulit Yang Benar
Mitos dan kepercayaan tentang kehebatan Pusaka Kujang ini masih melekat di masyarakat Sunda sampai sekarang.
Kujang dijadikan sebuah pusaka yang memiliki daya magis yang sangat tinggi dan memiliki kekuatan untuk media penghancur lawan, penjagaan diri, juga bisa dijadikan sebagai media pengangkat Wibawa bagi siapa saja yang memilikinya.***