Ini Wilayah Kekuasaan Sunan Gunung Jati Setelah Berhasil Lepas dari Prabu Siliwangi

- 8 Juni 2022, 14:00 WIB
Ilustrasi. Sunan Gunung Jati dan Prabu Siliwangi
Ilustrasi. Sunan Gunung Jati dan Prabu Siliwangi /Kolase

PORTAL MAJALENGKA - Munculnya pesantren, menandai perkembangan İslam di Cirebon dalam masa berikutnya tumbuh semakin pesat. Terlebih pasca Sunan Gunung Jati berkuasa.

Penyebaran İslam melalui hubungan guru dan murid pendekatan keluarga dan para sahabat yang diperkuat dengan pernikahan, lambat laun berkembang menjadi lembaga pendidikan yang bernama pondok pesantren. Di pondok pesantren inilah dakwah İslam digelorakan.

Oleh karena selain sebagai tempat menyebarkan dakwah İslam, juga sebagai kesempatan mengkader ulama untuk dipersiapkan meluaskan dakwah İslam ke daerah lain.

Baca Juga: Petinggi Khilafatul Muslim Abdul Qodir Ditetapkan Sebagai Tersangka, Ditangkap di Lampung

Sebelum kedatangan Sunan Gunung Jati, daerah Cirebon berada di bawah kekuasaan Kerajaan Sunda Padjajaran yang pada waktu itü rajanya bernama Prabu Niskala Wastu Kancana (1371-1475 M).

Hampir semua rakyatnya beragama Hindu Syiwo Buddho. Menjelang bangkitnya kekuasaan politik İslam, di kedudukan Cirebon masih berada di bawah Tohaan di Galuh (1475-1482 M).

Pada saat İslam berkembang di Cirebon, penguasa Kerajaan Sunda adalah Ratu Jayadewata atau Sri Baduga Maharaja yang lebih dikenal dengan sebutan Prabu Siliwangi (1482-1521 M).

Pada saat itu, Cirebon sudah melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Sunda Padjajaran. Akan tetapi menurut Tome Pires, Cirebon telah berada di bawah pengaruh İslam dari daerah Demak sejak 1470-1475 M296, meskipun saat itü kekuasaan politik İslam dalam bentuk tegaknya kerajaan İslam Demak belum berdiri dan berdaulat penuh.

Baca Juga: BOCORAN Sinopsis My Lecturer My Husband Season 2 Episode 4: Arya Minta Inggit Lakukan Ini

Halaman:

Editor: Andra Adyatama

Sumber: Buku Walisongo karya Rachmad Abdullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x