PORTAL MAJALENGKA - Perjuangan Prabu Siliwangi dalam memperluas dan mempertahankan Kerajaan Pajajaran terus dituturkan oleh masyarakat Sunda.
Hal itu menjadi sebuah motto hidup Prabu Siliwangi, dimana ia bertanggung-jawab tidak hanya pada pelestarian nilai-nilai luhur Sunda, tetapi juga pada penegakannya di suatu saat nanti ketika peradaban manusia mengalami “titik-balik”.
Dimulai dari bentuk peradaban manusia yang terlalu materialis (duniawi), seperti yang sedang kita alami saat ini, dan balik kembali menuju peradaban manusia yang mengedepankan sikap-sikap kepedulian untuk saling mencerdaskan, saling mengasihi dan saling mengasuh (memelihara).
Baca Juga: Sunan Gunung Jati Mencari Nur Muhammad, Beda Rute dengan Sang Ibu Nyimas Rara Santang
Hal itu menjadi Moto Hidup Prabu Siliwangi dan terus dilestarikan oleh Orang Sunda yaitu "Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh.”
Dimana motto Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh:
“Peradaban manusia modern semakin terlihat ingin menguasai, mendominasi, dan mengeksploitasi. Sikap-sikap kepedulian untuk saling mencerdaskan, saling mengasihi, dan saling mengasuh (memelihara), telah semakin ditinggalkan.”
Baca Juga: INILAH PUSAKA Prabu Siliwangi Keris Naga Runting
Bila dimaknakan, Silih Asih ialah rasa saling mengasihi; mengasihi sesama manusia, mengasihi makhluk ciptaan Tuhan, dan mencintai Tuhan Sang Pencipta.