Menjaga Marwah Ulama (Tanggapan terhadap Tulisan Yahya Ansori; Hasil Musda Indramayu)

- 29 Desember 2020, 06:51 WIB
Dr H Masduki Duryat MPdI
Dr H Masduki Duryat MPdI /

Baca Juga: NU Peduli COVID-19 Salurkan Bantuan Rp 25 Miliar ke Faskes di Jawa

Gunnal Myrdall yang dikutip Prof. Dr. Nurcholish Madjid dari sisi etik, Indonesia masuk kategori negara yang soft state, sering terjadi ketidakjelasan antara yang benar dan salah, korupsi seringkali difragmentasikan dengan atraktifnya tanpa memperdulikan kondisi psikologi rakyat kecil.

Dalam konteks pendidikan, seharusnya pembelajaran virtual di rumah untuk dijadikan momentum ‘baitii jannatii’—malah tanpa disadari yang dilakukan adalah meyatimpiatukan dan memonsterkan anak—dengan menyerahkannya pada Hp, gadget, game online, dan media online  lainnyapada saat yang sama pendidikan moral menjadi abai, tadarrus al-quran mulai terpinggirkan.

Fenomena-fenomena ini hanya sebagian kecil dari tantangan yang jauh lebih besar yang akan kita hadapi.

Baca Juga: Fatal, Jangan Pernah Katakan Kalimat Ini pada Orang yang Patah Hati

Metode dakwah yang relevan dengan generasi milenial dan segala piranti teknologinya, pemahaman keagamaan yang mulai diwarnai nuansa ‘keangkungan’ hanya belajar dari youtube pada generasi muda kita, radikalisme versus moderasi dalam beragama, gerakan cultural atau purivikasi, makna modernisasi yang lebih cenderung Kebarat-Baratan dan banyak lagi.

Menuntut kearifan dalam penyusunan program kerja organisasi lebih responsif pada fenomena-fenomena tersebut.

Belum lagi kehebatan kita yang berdiri di atas kemajemukan sebagai sebuah bangsa mulai terkoyak oleh sikap arogansi kesukuan dan ambisi politik segelintir orang atas nama masyarakat.

Baca Juga: Keren nih, Jepang Kembangkan Sistem Pelacak untuk Pendatang dari Luar Negeri

NKRI harus tetap tegak berdiri, ada banyak darah pengorbanan syuhada, ummat Islam. Sampai pada perumusan Pancasila ummat Islam mengorbankan delapan kata di belakang ketuhanan pada piagam Jakarta, hanya ingin tetap tegaknya persatuan di bawah panji Bhinneka Tunggal Ika, dalam bingkai ikhtilafu al-imam rahmatu al-ummah.

Halaman:

Editor: Andra Adyatama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah