Kopi Gunungwangi Majalengka Rambah Pasar Australia

- 12 Oktober 2020, 17:30 WIB
Petani kopi Gunungwangi Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka Jawa Barat, memantau kondisi lahan kopi untuk meningkatkan produksi
Petani kopi Gunungwangi Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka Jawa Barat, memantau kondisi lahan kopi untuk meningkatkan produksi /

Saat kesulitan mencari bahan baku keripik pisang, Siti melihat banyak tanaman kopi yang hanya dikelola alakadarnya oleh masyarakat.

Dia kemudian mencoba beli dan mengolah sehingga akhirnya usaha sendiri. Menurutnya, jumlah petani kopi di Gunungwangi mencapai 120 orang dengan luas lahan 90 hektare.

Baca Juga: Belanja Makanan Naik Empat Kali di Shopee

Cantika Ciremai saat ini memanfaatkan bahan baku kopi di lahan sekitar 30 hektare milik TNGC. Sementara 60 hektare lainnya milik perhutani dan pribadi.

“Awalnya keripik pisang binaan TNGC, maka kopi juga sekarang binaan TNGC. Saya mau ajak masyarakat untuk membagi tugas pengolahan, pemasaran, dan lainnya,” harap Siti.

Terkait pengembangan dan modal, menurutnya banyak yang menawarkan bantuan dan banyak juga yang dia tolak.

Baca Juga: Target Bantuan UMKM 20 Juta Penerima

Dirinya ingin konsep bantuan tersebut berbentuk koperasi dimana nasabahnya bisa membayar dengan komoditas khususnya kopi dan pisang.

Namun sampai saat ini belum ada pihak atau dinas yang merespons konsep tersebut. Cantika Ciremai juga sempat hendak dibina Bank Indonesia, namun tempatnya belum memadai untuk produksi.

“Kami berharap ada pihak yang memiliki idealisme sama, sehingga Majalengka punya brand kopi sendiri yang bisa menjadi oleh-oleh andalan,” pungkasnya. ***

Halaman:

Editor: Hanif Maulana


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x